Dalam konteks keindonesiaan,kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat beragama yang di landasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengalaman ajaran agama dan kerjasamanya dalam kehidupan bermasyarakat.
Kerukunan hidup umat beragama mengandung tiga unsur :
1. Kesediaan untuk menerima adanya perbedaan keyakinan dengan orang atau kelompok lain
2. Kesediaan membiarkan orang lain untuk mengamalkan ajaran yang diyakini
3. Kemampuan untuk menerima perbedaan dengan merasakan indahnya sebuah perbedaan dan mengamalkan ajarannya.
Setiap agama adalah pedoman hidup umat manusia yang bersumber dari ajaran Tuhan, dalam kondisi yang sekarang ini adanya virus jenis baru di temukan pada manusia sejak kejadian luar biasa yang muncul pertama kali di wuhan cina dan menyerang Indonesia sejak awal Maret 2020. Pemerintah melalui menteri kesehatan akhirnya mengeluarkan aturan tentang penetapan status pembatasan social berskala besar(PSBB).Aturan itu tertuang dalam peraturan menteri kesehatan RI Nomor 9 tahun 2020 tentang pedoman pembatasan social berskala besar dalam rangka percepatan penanganan covid 19.
Hal tersebut mampu merubah banyak tatanan sosial keagamaan dari hal yang biasa dilakukan kepada hal yang tidak biasa dilakuakan seperti beribadah secara berjamaah di Masjid, Gereja, Pure dan wihara harus berpindah di rumah masing- masing yang dilakukan oleh keluarga inti atau tidak melibatkan orang banyak.
Hal ini di lakukan untuk menghindari penyebaran virus dan memutuskan mata rantainya, bahkan para tokoh agama dan pimpinan majelis juga banyak menghimbau kepada umat atau jamaah agar mematuhi protokol kesehatan.
Para tokoh agama dan pimpinan majelis harus membuat tindakan yang lebih efektif dalam membangun kesadaran melawan covid 19,pernyataan sikap para pemimpin majelis dan himbauan – himbauan dengan menggunakan bahasa agama masing-masing kepada umat melalui media cetak, media sosial dan lainnya. Hal ini di lakukan terus menerus sebagai upaya memberikan penyadaran kepada seluruh umat dari latar belakang agama apapun,bahwa virus corona merpakan ancaman terhadap keselamatan jiwa dan segala upaya untuk menyegah, menghindari dan memeranginya merupakan anjuran semua agama kepada semua pemeluknya.
Artinya menyelamatkan diri dari wabah corona adalah sebagai salah satu bentuk implementasi keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berbagai tantangan yang dihadapi umat beragama dimasa pandemi ini salah satunya adalah berita-berita hoax yang muncul di social media,kita perlu waspadai karena hal ini bisa mengancam
kerukunan umat beragama.Mereka di harapkan dapat memberikan stimulasi bagi masyarakat untuk
menjaga kerukunan dalam kehidupan sehari-hari dan terus meningkatkan suasana batin manusia di saat
wabah sedang melanda.Salah satu hal penting yang harus di lakukan oleh para tokoh agama di tengah
wabah adalah terus menerus menjaga dan memperkokoh kerukunan umat beragama.
Hal ini penting dilakukan karena dengan kerukunan itu akan melahirkan kehidupan yang damai
dan solidaritas yang tinggi sehingga masyarakat beragama dapat memiliki kekuatan batin dan
kepercayaan diri yang kokoh sehingga terhindar dari perasaan yang tidak menentu. Sebagai umat
beragama dalam menghadapi wabah ini sangat penting melakukan beberapa hal di antaranya adalah
Pertama,terus menerus meningkatkan ibadah kepada Tuhan yang Maha Kuasa meski dilakukan
di rumah masing –masing bersama keluarga, senantiasa memanjatkan doa agar kita semua dilindungi
dan terhindar dari wabah virus corona. Membangun optimisme dan keyakinan bahwa wabah corona ini
segera berlalu dan terus berdoa semoga di selamatkan dari wabah yang mematikan ini.
Kedua,terus menerus menjaga kerukunan, kedamaian dan kebersamaan agar kita bisa bersama –
sama menghadapi wabah ini agar cepat berlalu,oleh karena itu jaga individu, keluarga, komunitas dan
lingkungan masyarakat agar jangan sampai menjadi penyintas dengan mematui himbauan social
distanting dan physical distanting.
Ketiga, terus menerus memperkokoh kerukunan baik interen maupun antar umat beragama
membangun optimisme di dalam diri individu,komunitas dan lingkungan masyarakat dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi social media melalui konten – konten positif,memerangi berita- berita
bohong dan menghindari kepanikan yang berlebihan.
Namun sebagai warga negara kita harus memelihara kerukunan umat beragama dengan
senantiasa berdoa dan berikhtiar agar wabah ini segera berakhir,serta selalu mengedepankan
kemanusiaan untuk tolong menolong dalam hal kebaikan.