Berdasarkan hasil dari observasi kami, manuskrip mushaf yang terdapat di pondok Al-Yasir Jekulo Kudus ini tidak mencantumkan siapa penulis aslinya, akan tetapi mushaf ini merupakan peninggalan turun-temurun dari leluhur keluarga Jekulo yang tidak diketahui secara jelas sumber kepastiannya.
Kondisi fisik mushaf ini tidak utuh akan tetapi masih terbilang bisa dibaca. Bagian awal yang memuat surat al-Fatihah dan surat al-Baqarah ayat 1–104 hilang, sehingga mushaf ini dimulai dari surat al-Baqarah ayat 105. Lembar pertama terlepas, dan bagian akhir naskah yang berisi surat al-Falaq juga rusak pada tepinya.
Mushaf ini berukuran 32 × 19,5 cm, dengan bidang teks seluas 22,3 × 12,5 cm. Margin atas 4,6 cm, bawah 4,9 cm, dan kanan-kiri (dekat lipatan tengah) masing-masing 1,5 cm. Ketebalan naskah 4,5 cm. Tiap halaman terdiri dari 15 baris teks secara konsisten, kecuali di bagian akhir yang dihiasi bingkai iluminasi besar. Rata-rata panjang setiap baris adalah 11,5 cm.
Media yang digunakan pada penulisan mushaf ini berbahan kertas eropa dengan cap propatria yang tidak bisa terlihat secara jelas. Adapun pena yang digunakan untuk menulis mushaf ini menggunakan tinta berwarna hitam dan merah. Tinta berwarna hitam lebih dominan sebagai penulisan seluruh ayat dan tinta warna merah sebagai penanda awal juz dan rubrikasi mushaf.
Rasm yang digunakan dalam mushaf ini menggunkan rasm utsmani dan rasm imla’i. Meskipun campuran, tapi penulisannya banyak menggunakan rasm imla’i. Ketidaksesuaian penulisan mushaf ini dengan rasm utsmani sepertihalnya pada kaidah pembuangan alif pada isim jama’ yang terdapat dalam surat al-Alaq ayat 4.
Penulis:
1. Muhammad Katsifud Duril Abkhar (2330110005)
2. Muhammad Anis Amin (2330110001)
3. Bahrul Ilmi (2330110004)
4. Andramika Priastyo Pahlevi (2330110034)
5. Bagus Ima Ainul Yaqin (2130110140)
Mahasiswa IAIN Kudus