Gerakan Pramuka Sebagai Agen Perubahan dan Kedisiplinan yang Tepat
Inspirasi, Renungan Hari Pramuka 2023
Oleh: Ali Musyafak (Kepala MTsN 1 Pati)
Disiplin adalah jembatan untuk menuju kesuksesan, artinya tidak ada orang yang sukses mereka yang tidak memiliki kedisiplinan tinggi, mungkin kita melihat seorang yang sukses, hidupnya bisa biasa saja, hidupnya nyante, tetapi pada dasarnya dikehidupannya yang biasa biasa dan nyante itu pasti ada sifat dan sikap kedisiplinan yang tinggi, entah di dalam mengatur waktu, didalam mengatur ekonomi, ataupun di dalam ibadahnya, sehingga bisa dipastikan orang yang sukses pasti hidupnya disiplin.
Untuk memperoleh ilmu disiplin dapat dipelajari melalui berbagai cara dan berbagai organisasi, salah satu organisasi yang kami rasa paling eksis sebagai agen perubahan dan kedisiplinan adalah Geraka Pramuka Indonesia.
Praja Muda Karana atau yang dikenal dengan sebutan Pramuka adalah sebuah organisasi non formal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan.
Pada tahun 1961, Hamengku Buwono IX mendirikan Gerakan Pramuka Indonesia dibawah naungan Budi Waseso dengan tujuan melatih generasi muda agar memaksimalkan potensi dirinya baik potensi intelektual, spiritual, sosial dan fisik.
Melalui Keputusan Presiden Nomor 283 Tahun 1961 yang diperbaharui dengan Undang- undang Nomor 12 Tahun 2010, Pramuka menjadi salah satu kegiatan ekstra kurikuler wajib di sekolah/ madrasah, terutama di tingkat SMP / Madrasah Tsanawiyah.
Rupanya pemerintah cerdas dalam mengambil kebijakan dan menangkap peluang, kenapa pramuka menjadi salah satu ektra wajib, karena jelas di Pramuka diajarkan tentang ketakwaan, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, patriot yang sopan dan kesatria, rela menolong dan tabah, rajin trampil dan gembira, disiplin dan tanggung jawab, serta suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
Di dalam Pramuks juga diajarkan nilai- nilai kedisiplinan, kemandirian, cinta tanah air, relijius, kejujuran, dan toleransi, sehingga jelas jika seorang pelajar mau mempelajari dan menjadi anggota Gerakan Pramuka bisa dipastikan akan menjadi manusia yang beriman, tangguh, dan berakhlakul karimah.
Tidak hanya itu, di dalam metode pembinaannya Gerakan Pramuka dibagi sesuai dengan kemampuan dan usia pelajar masing- masing. Pramuka Siaga diperuntukkan pelajar yang berada di tingkat dasar yang berusia kisaran 7 – 10 tahun, cara pembinaannya sangat sederhana dan menggunakan pendekatan bunda dan yanda, kasih sayang dari bunda dan ayah sangat ditonjolkan di tingkatan awal pramuka tersebut.
Pramuka Penggalang, sebutan bagi anggota pramuka berusia 11 – 15 tahun, yang kebanyakan berada di jenjang pendidikan SMP / MTs, mereka sudah menggunakan pendekatan adik dan kakak dalam pembinaannya, berikutnya penegak sebutan bagi anggota pramuka usia 16 – 20 setara dengan pelajar SMA/ MA / SMK, dan yang terakhir adalah pandega, sebutan bagi anggota pramuka seusia 21 ke atas atau mahasiswa.
Dari berbagai pembagian tingkatan usia tersebut, ada tingkatan tertinggi dari semua jenjang, yaitu pramuka garuda, mereka adalah anggota pramuka yang telah secara sempurna menguasai semua kecakapan yang dipersyaratkan ( SKU) dalam setiap jenjang, dan akhirnya berhak menyandang gelar anggota pramuka garuda.
Melalui tahapan dan bimbingan yang sedemikian rupa, maka pantas dan tidak berlebihan lah kalau Gerakan Pramuka disebut sebagai agen perubahan terutama agen kedisiplinan pelajar Indonesia.
Selamat Hari Pramuka, Ikhlas Bhakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana.