
Patinews.com – Budaya/Sejarah, Setelah sukses dengan Film Saridin Andum Waris, kini sekuel kedua dari Film Saridin bertajuk “Keris Jangkung Serial Ondo Rante” sudah mulai diproduksi, dan kini sudah mulai melakukan pengambilan video.
Sutradara film tersebut yang juga wartawan senior kabupaten Pati, Alman Eko Darmo mengatakan “Dalam Serial Saridin Ondo Rande lebih menarik, karena dua tokoh yakni Saridin dan Ondo Rante bakal bertemu dalam episode ini. Untuk Peran Tokoh Saridin sendiri diperankan oleh Bobot Wibowo dalang kondang dari Kayen. Adapun Tokoh Ondo Rante diperankan oleh Juhartono seniman senoir Ketoptak dari Desa Sendangrejo Tayu”.
Animo masyarakat Pati yang ingin menyaksikan serial lanjutan film tersebut cukup tinggi, ini terlihat dari banyaknya komentar saat foto pembuatan film tersebut diunggah di grub Facebook KAAP (Komunitas Anak Asli Pati), beragam tanggapan positif terungkap dalam caption foto, salah satunya akun atas nama Suryo Waseso yang menulis “Udah tdk sbr pengen nonton film’y”, Ahmad Andi Andriansah menulis, “nak ezt dadi.. Q pesen dvdne 1 wae boss”.
Selain dua pemeran diatas, banyak tokoh yang diperankan oleh pejabat Kabupaten Pati yang berperan dalam film Ondo Rante tersebut, diantaranya, Wakil Bupati, Budiyono yang memerankan tokoh Brandal, Sunan Makdum yang diperankan oleh H. Jamari SH dan Adi Rusmanto yang memerankan Bupati Cipto Mangun Oneng.
Siapa Ondo Rante?
Sosok Ondo Rante sendiri konon katanya adalah seorang yang punya karakter semaunya, dalam cerita disebutkan dia selalu marah ketika ada suara adzan dikumandangkan, “Allahu Akbar” diplesetkannya menjadi “Lowo Bubar”.
Dikisahkan saat Ondo Rante bertemu dengan Sunan Makdum:
Makdum Ibrahim : “Ondo rante,,, itu bukan Lowo Bubar, Akan tetapi Allahu Akbar, Allah maha besar, iku wujude ajarane agamaku kanggo nyeluk manungso kanggo njalanno sholat”
Ondo Rante : “Lha ngene mas, Kalau Allah Kamu itu maha besar, besarnya seberapa, sama kamu besar mana, tempatnya di mana, dan rupane koyo opo. Lha terus gini mas, kok orang – orang itu berteriak – teriak lowo bubar – lowo bubar, apa kalau dengan pelan – pelan Allah kamu tadi tidak mendengar mas, lha orang kok sama aneh semua”.