<span style="color: #000000"><a style="color: #000000" href="https://www.patinews.com/wp-content/uploads/2020/11/IMG-20201126-WA0016.jpg"><img class="alignnone size-medium wp-image-48721" src="https://www.patinews.com/wp-content/uploads/2020/11/IMG-20201126-WA0016-240x300.jpg" alt="" width="240" height="300" />POLA ASUH PENDIDIKAN ANAK DIMASA RASULLUAH</a></span> <span style="color: #000000"><a style="color: #000000" href="https://www.patinews.com/wp-content/uploads/2020/11/IMG-20201126-WA0016.jpg"> Sebagai orang tua harus menyadari bahwa anak-anak adalah salah satu unsur umat ini. Peran orang tua sangat penting terhadap pola asuh anak agar bertujuan memberikan edukasi terhadap anak sejak usia dini.untuk itu kita temukan dia berdiri sebagai salah satu tiang penerus umat ini. Akan tetapi, ketentuan Allah pasti berjalan, yaitu dengan peran sebagai peran orang tua harus selalu memberikan contoh perilaku yang baik terhadap anak. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan bertahap, pendidikan bagi anak bermula dari ketika kedua orangtua menikah. Kemudian hubungan kedua orangtua, kesalehan mereka dan kesepakatan mereka dalam melakukan kebajikan. konsep utama Nabi Muhammad SAW dalam mendidik anak itu, yaitu: Memberikan contoh Suri teladan yang baik memiliki dampak yang besar pada kepribadian anak. Kebanyakan seorang anak itu menurunkan karakter yang ditiru anak berasal dari orang tuanya. memerintahkan kedua orangtua untuk menjadi panutan atau suri tauladan yang baik dalam bersikap dan berperilaku jujur dalam berhubungan dengan anak.Mencari waktu yang tepat untuk memberi nasihat dengan waktu yang tepat untuk memberikan pengarahan kepada anak-anak memberikan pengaruh yang terhadap pola piker anak dan juga efektif meringankan tugas orangtua dalam mendidik anak.untuk itu harus bersikap adil pada semua anak. Menjadi orangtua lebih sayang kepada saudaranya akan berpotensi menjadi perilaku yang tidak baik. Sebanyak apa pun kedua orangtua menyampaikan nasihat dan pengarahan, tidak akan menghasilkan apa pun selama tidak bersikap adil dan menyamaratakan dalam pemberian, baik secara material maupun spiritual. Menjadi orang tua juga harus memantau setiap kegiatan anak diluar rumah agar anak tidak salah bermain atu bergaul kepada teman yang dapat merusak moral dan merusak karakter dari seorang anak .orang tua harus selalu memberikan mainan sama terhadap semua anak agar tidak menimbulkan rasa iri terhadap anak yang satu dengan anak yang lainnya.Membelikan Anak Mainan Pengakuan Rasulullah SAW terhadap mainan Aisyah ra. menjadi bukti tentang pentingnya arti mainan bagi anak-anak. Namun, membelikan mainan itu harus disesuaikan dengan usia dan kemampuannya. Mainan itu penting untuk tumbuhkembang pikiran dan indranya. Membantu Anak untuk Berbakti dan Taat Menciptakan rumah yang nyaman agar anak berbakti kepada kedua orangtua dan menaati perintah Allah Swt. dapat membantu anak untuk berbakti dan mengerjakan ketaatan serta mendorongnya untuk selalu menurut dan mengerjakan perintah. Diketahui, Rasulullah SAW tidak pernah mencela jika anak berbuat salah atau malahan tidak mengerjakan apa yang dimintanya. Metode memaklumi dan membiarkan yang dilakukan Rasulullah ini menumbuhkan perhatian mendalam dan rasa malu pada diri anak. Ketika seorang bapak mencela anaknya, pada dasarnya dia sedang mencela dirinya sendiri. Sebab, bagaimanapun juga dialah yang telah mendidik anaknya tersebut.. Dalam kisah nabi yusuf dijelaskan bahwa menjadi orang tua tidak memilih atau menjadi seorang anak special atau yang paling disayang yang dapat menimbulkan iri.oleh karena itu didiklah anak dengan rasa kasih sayang,dan saling bersikap adil.demikian sedikit pola asuh anak dimasa nabi.</a></span> Penulis :Muhammad Ianm Muttaqin