GEMBONG, PATINEWS.COM
Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi yang berkembang berdasarkan aset kreatif yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Jenis ekonomi kreatif juga beragam, meliputi arsitektur, kuliner, design, kerajinan tangan (handicraft), fashion, periklanan dan pasar barang seni.
Di Desa Klakahkasihan, Gembong, Pati tepatnya di RT.01 RW.08 terdapat pelaku usaha ekonomi kreatif yang cukup unik yaitu sandal ukir. Kerajinan ini termasuk dalam jenis kerajinan tangan atau handicraft. Hal ini kemudian membawa Mahasiswa KKN RDR ke-75 UIN Walisongo tertarik untuk mengunjungi dan belajar tentang ekonomi kreatif sandal ukir pada Minggu (15/11/2020).
Di masa pandemi banyak sektor ekonomi dan pelaku ekonomi yang terdampak. Sehingga menuntut kreatifitas para pelaku ekonomi. Hal inilah yang diungkapkan oleh Zaenal selaku pembuat sandal ukir. Ia menuturkan bahwa ide awal dari sandal ukir sendiri berawal dari ketidaksengajaan. Berawal dari mengukir sandal yang digunakan sendiri sampai akhirnya menerima pesanan sandal ukir dari berbagai kota.
“Awalnya ya buat sendiri untuk dipakai sendiri, tapi setelah saya post di Whatsapp banyak teman yang minta dibuatkan. Akhirnya saya coba beranikan untuk promosi melalui platform jual beli online dan Alhamdulillah ada saja yang order,” tuturnya.
Novi, selaku Mahasiswa KKN menuturkan bahwa dari kegiatan ini banyak ilmu yang diperoleh, salah satunya adalah keberanian untuk mengaktualisasikan ide-ide kreatif yang dimiliki seseorang. Terlebih pada masa sekarang dimana teknologi dan informasi sudah sangat berkembang dan mampu menunjang setiap kegiatan termasuk kegiatan ekonomi.
“Dari sini saya belajar bahwa ide-ide kreatif perlu untuk diaktualisasikan, bahkan dapat menjadi peluang usaha. Yang terpenting adalah keberanian, konsistensi serta niat,” pungkasnya.
Semakin berkembangnya ekonomi kreatif menuntut setiap orang untuk berani berinovasi. Mencoba hal baru dan membuat produk-produk baru yang bisa diterima oleh masyarakat. Terlebih bagi kalangan muda dan generasi milenial yang diharapkan mampu untuk menjadi pelaku usaha industri kreatif sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan pencari kerja, memiliki usaha mandiri atau justru sebagai penyerap tenaga kerja.
Penulis: Novi Elya Sari