Patinews.com – Ekonomi, Sudah menjadi rahasia umum jika Indonesia menjadi salah satu negara pengimpor garam, padahal notabene Indonesia adalah negara dengan garis pantai terpanjang nomor dua di dunia, mirisnya lagi Indonesia mengimpor garam dari negara sebelah, yakni Singapura, seperti kita ketahui luas singapura tak lebih luas dari provinsi DKI Jakarta dan hanya memiliki sedikit garis pantai. Kok bisa Indonesia mengimpor garam dari Singapura? Mungkin inilah juga yang ada di benak anda.
Di Indonesia garam tak hanya sebagai konsumsi, dunia industri dan farmasi juga menggunakan zat asin ini. Tercatat dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui detik finance, Indonesia pertahun mengimpor garam sebanyak 2,2 juta ton pertahun. Data bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Agustus 2015, Indonesia sudah membeli 1.046.019 ton garam dengan nilai transaksi sebesar US$ 46,61 juta.
Singapura merupakan negara pemasok garam nomor lima di Indonesia, sedangkan urutan pertama adalah Australia, kemudian India dan China.
Berikut data pemasok garam di Indonesia sepanjang bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Agustus 2015 :
- Australia sebanyak 834.525 ton (Nilai Transaksi Senilai US$ 36.721.656)
- India sebanyak 190.062,17 ton (Nilai Transaksi Senilai US$ 7.543.285)
- China sebanyak 19.096,12 ton (Nilai Transaksi Senilai US$ 1.339.432)
- Selandia Baru sebanyak 1.600 ton (Nilai Transaksi Senilai US$ 646.480)
- Singapura sebanyak 24,41 ton (Nilai Transaksi Senilai US$ 110.908)
- Negara Lainnya sebanyak 711,56 ton (Nilai Transaksi Senilai US$ 253.001)
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyebut ada sejumlah perusahaan importir yang berusaha memainkan harga dan jumlah komoditas garam di tanah air. (Patinews.com)