Patinews.com – Bisnis, Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika yang menembus angka 14.077 per kemarin (Jum’at, 28 Agustus 2015) membuat para pelaku industri di Jawa Tengah merumahkan sekitar 2.000 tenaga kerja.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah, Frans Kongi. Seperti yang patinews.com kutip dari laman tribunnews.com, Frans menyatakan nilai tukar rupiah tersebut sudah memasuki ambang bahaya, dan yang paling terpukul dari melemahnya rupiah adalah industri manufaktur, lanjutnya.
Menurutnya sudah ada tiga pabrik garmen besar di Semarang yang sudah berhenti beroperasi, dan untuk industri skala kecil sudah banyak yang gulung tikar. Para pengusaha dalam menyikapi hal ini melakukan efisiensi di segala bidang untuk menekan biaya produksi. Dan jika dalam dua bulan kedepan perekonomian belum kunjung membaik, makin banyak lagi industri serupa yang gulung tikar.
Nilai tukar rupiah kian merosot akhir – akhir ini karena imbas dari melemahnya perekonomian China, dan bukan hanya uang rupiah saja yang tumbang akibat melemahnya perekonomian dunia. (Patinews.com)