Upaya Mediasi Ditengah Polemik Penutupan Gudang Filet Ikan Banyutowo
Patinews.com
Dukuhseti – Gudang filet ikan di Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti terancam ditutup. Sejumlah upaya pun ditempuh untuk menyelesaikan polemik tersebut. Salah satunya adalah dengan mediasi dengan para pihak yang mempermasalahkan adanya bau menyengat dari produksi ikan filet.
Hal tersebut diakui Penjabat (Pj) Kades Banyutowo, Eko Sudiharto saat dikonfirmasi di tempat kerjanya. Menurutnya, pihak yang mempermasalahkan polusi udara utamanya adalah dari pihak sekolah. Mengingat, di sekitar lokasi gudang memang berdiri tiga institusi sekolah.
“Kita masih mengupayakan mediasi antar pihak yang berkepentingan. Dalam waktu dekat ini kita akan memanggil pemilik gudang filet dan Kepala Sekolah MI Banyutowo,” jelas Eko, Rabu (05 Juli 2023).
Ditambahkan, setidaknya ada tiga lembaga sekolah yang berdampingan langsung dengan gudang filet. Selain Madrasah Ibtidaiyah (MI), ada juga SDN Banyutowo 2, dan sekolah PAUD-TK.
“Yang menyatakan keberatan dengan polusi udara secara tertulis adalah lembaga-lembaga sekolah tersebut. Karena memang produksi ikan filet berbarengan dengan proses KBM pada siang hari. Siswa dan guru merasa terganggu dengan adanya bau ikan yang cukup menyengat,” sambung Eko.
Dikonfirmasi terkait adanya delapan gudang filet ikan di desanya, Eko mengakui hal tersebut. Namun, yang cukup mendapat sorotan adalah gudang ikan milik Wildanu.
“Memang ada gudang-gudang lain, namun dari warga sekitar tidak ada keluhan. Yang kebetulan dikeluhkan adalah milik Wildanu ini. Rencananya, dalam waktu dekat ini kita akan mempertemukan pemilik gudang filet ikan dengan kepala sekolah MI Banyutowo,” pungkasnya.
Diketahui, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati melakukan sidak ke salah satu gudang filet ikan di Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, pada Selasa (04 Juli 2023). Rombongan anggota legislatif yang dipimpin Wakil Ketua III dan Anggota Komisi C ini, merekomendasikan penutupan gudang tempat usaha filet milik warga yang dianggap meresahkan masyarakat. (red1)