Jalur pantura selalu menjadi perhatian publik, belakangan ini. Kendala yang hampir selalu ada di jalur tersebut membutuhkan terobosan cerdas untuk mengatasinya. Salah satunya dengan memperbanyak jalur kereta api Jakarta-Surabaya yang melewati Kabupaten Pati.
Tidak hanya jalur ganda kereta api (double track) Jakarta-Semarang-Solo-Surabaya, jalur lainnya juga harus diciptakan. Itu dapat mengaktifkan kembali jalur lama yang telah ada atau membuat jalur yang sama sekali baru.
“Kalau bisa ke depan ada jalur kereta api Jakarta-Semarang-Tuban-Surabaya. Itu memungkinkan sekali sepanjang ada political will dari pemerintah,” ujar anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PPP Arwani Tomafi saat berada di Pati, akhir pekan lalu. Jalur transportasi di luar jalan raya itu, ke depan sangat dibutuhkan. Mengingat, kondisi jalan raya sering rusak karena dipengaruhi berbagai hal.
Sejauh ini, kerusakan jalan raya, termasuk di jalur pantura lebih disebabkan banyaknya angkutan logistik nasional yang melewatinya. Diperkirakan, angkutan logistik nasional yang melewati jalan raya di Indonesia mencapai lebih dari 45%.
Ironisnya, kata Arwani, hampir semuanya melebihi tonase yang ditentukan, sehingga kondisi jalan selalu rusak. “Kondisi itu selama ini dibiarkan sehingga jalan sering rusak meskipun sering diperbaiki,” kata anggota legislatif asli Rembang ini. Menurutnya, beban jalan raya harus dikurangi dengan mengalihkan angkutan logistik nasional ke jalur kereta api. Karenanya, membutuhkan lebih banyak jalur kereta api, terlebih untuk rute Jakarta-Surabaya yang selama ini menjadi jalur utama perekonomian di Pulau Jawa.