Penambahan kasus COVID-19 terus meningkat tiap harinya. Dalam upaya ini, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk menerapkan social distancing atau pembatasan sosial. Social distancing pun menjadi salah satu cara paling mendasar yang harus diterapkan oleh tiap individu guna menekan laju penularan wabah virus Corona.
Arti Social Distancing
Social distancing merupakan sebuah langkah pencegahan sekaligus pengendalian infeksi virus Corona dengan cara membatasi kunjungan ke tempat-tempat ramai dan kerumunan serta kontak langsung dengan orang lain. Adapun istilah social distancing kini telah diganti dengan sebutan yang lebih lugas, yakni physical distancing.
Saat penerapan social distancing, seseorang sebaiknya tidak meninggalkan rumah kecuali untuk urusan yang benar-benar penting dan mendesak. Apabila terpaksa harus pergi ke suatu tempat pun, penting untuk selalu menjaga jarak dengan orang lain. Jarak aman social distancing adalah setidak-tidaknya satu meter dan harus tetap disertai penggunaan masker serta faceshield. Pun tentunya, tidak hanya sekadar berkunjung, seseorang juga tidak perlu menyelenggarakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan yang sehingga menimbulkan cluster baru.
Manfaat Social Distancing
Banyak aspek yang merubah kehidupan di masyarakat, bahkan dalam lingkup individu sekalipun. Penerapan social distancing yang telah berlangsung selama berbulan-bulan memang bukanlah perkara mudah. Kendati begitu, ada banyak manfaat social distancing yang diperoleh jika diterapkan dengan disiplin seperti berikut.
- Menekan laju kasus baru dalam skala makro.
- Menjaga diri sendiri dan orang-orang tersayang.
- Memperbaiki kualitas hubungan bersama orang-orang di rumah.
- Mengenal diri sendiri dengan lebih baik seperti melalui mengerjakan hobi.
- Meminimalisir pengeluaran dan memperbaiki manajemen keuangan.
- Memperbaiki pola hidup.
Cara Penerapan Social Distancing Dalam Kehidupan Sehari-hari
Peran dari tanggung jawab dari setiap individu merupakan kunci utama dalam menjalankan social distancing. Pola baru ini memerlukan beberapa persiapan dan pembiasaan diri sekalipun telah terjadi selama nyaris satu tahun.
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk sukses menerapkan social distancing dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
Sadar Akan Risiko
Langkah pertama dalam menerapkan social distancing adalah dengan memiliki kesadaran tentang nyatanya COVID-19 dan berbagai risikonya. Kasus baru infeksi Corona dan risiko hingga kematian yang ditimbulkan terjadi setiap hari. Fakta ini sudah semestinya menjadi pengingat kuat bagi tiap individu untuk senantiasa menjaga kesadaran dan tanggung jawab dalam menerapkan social distancing dan protokol kesehatan lainnya.
Selektif dalam Bertemu Seseorang
Siapa saja dapat menjadi carrier walau tidak menunjukkan tanda-tanda telah terinfeksi COVID-19 (disebut dengan Orang Tanpa Gejala alias OTG). Karena itu, selektif memilih siapa saja yang harus ditemui menjadi kunci utama. Terutama jika orang tersebut memiliki risiko sebagai carrier (seperti baru datang dari liburan, masih beraktivitas seperti biasa, dan sebagainya), maka perlu untuk lebih mempertimbangkan untuk melakukan pertemuan secara fisik.
Selalu Menjaga Silaturahmi dengan Teknologi
Rasa bosan dan kesehatan mental merupakan akibat yang tak terhindarkan dari adanya social distancing kendati tidak selalu menunjukkan gejala fisik. Guna meminimalkan terjadinya risiko tersebut karena minimnya interaksi fisik, mulai membiasakan diri dengan silaturahmi via teknologi adalah alternatifnya.
Merencanakan dan Mempersiapkan Kegiatan yang Matang
Social distancing tidak menjadi alasan untuk berkurangnya produktivitas. Tiap orang—mau tidak mau—sudah harus mulai membiasakan diri dengan kondisi ini dan berbagai kebijakan pendukung seperti work from home (WFH). Melakukan persiapan matang seperti membuat suasana kerja dan belajar yang nyaman di rumah merupakan langkah penting untuk mendukung penerapan social distancing sehari-hari.
Sayangnya, tidak semua orang memiliki privilege untuk bekerja dari rumah seperti tenaga kesehatan. Kondisi ini tentunya membuat mereka memiliki risiko yang lebih besar terpapar virus Corona—apalagi dengan kasus positif COVID-19 yang makin meningkat.
Referensi:
CDC (2020). Social Distancing. cdc.gov
Yuda A. (2020) 7 Bentuk Social Distancing untuk Mencegah Penyebaran Corona Covid-19. liputan6.com
Oleh:
Nur Atika Dwi Wahyuni
(Anggota KKN MDR AKHTARA mahasiswa Ipmafa)