Nama : Siti Kasanah
NIM : 17.12.00253
Tahun 2020 ternyata menjadi tahun yang berat bagi sejuta umat di dunia. Badai COVID-19 menerjang di semua sektor tanpa belas kasihan. Mulai dari usaha kecil hingga usaha besar, mulai dari pedagang kaki lima hingga usaha perhotelan. Tagline “di rumah aja” makin hari makin menyiksa. Betapa tidak, kebutuhan setiap hari terus bertambah, namun pendapatan kian menipis.
Pada masa-masa ini lah kita dituntut untuk beradaptasi cepat sambil memikirkan solusi bagaimana bisa mencari sesuap nasi di hari esok. Manajemen keuangan menjadi hal krusial bagi setiap orang untuk tetap bisa bertahan, atau bahkan bisa menjadi lahan profit. Membahas mengenai tips manajemen keuangan di masa pandemi merupakan suatu tantangan besar bagi seorang individu. Terdapat beberapa poin yang perlu dipahami dalam pengelolaan keuangan.
Pertama, memahami dasar pengelolaan keuangan. alam mengatur keuangan, terdapat dua hal yang perlu dipahami, yaitu income (pemasukan) dan expense (pengeluaran). Adanya wabah covid-19 pasti membuat pendapatan dari berbagai sektor mengalami penurunan, baik itu pendapatan aktif maupun pendapatan pasif. Kategori pengeluaran itu sendiri dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu necessities (kebutuhan inti), wants (keinginan), dan saving (tabungan). Berada di tengah kondisi krisis, banyak orang menghapus keinginan dari pengeluaran.
Kedua, mengalokasikan pendapatan untuk kepentingan pribadi. Mengalokasikan uang yang dimiliki ke dalam dua kelompok, yaitu pribadi dan umum. Berinvestasi untuk pribadi memiliki nilai ROI (return on investment) yang sangat besar, karena dapat memberikan bekal ilmu dan keahlian yang dibutuhkan di masa depan. Investasi pribadi dapat dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya dengan membuat office space di rumah. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas seseorang saat bekerja dari rumah. Selain itu dapat pula digunakan untuk mengikuti kursus online, pembalian aset saham, dan melakukan pendanaan melalui P2P lending (peer-to-peer).
Ketiga, alokasi untuk kepentingan umum. Sedangkan untuk kepentingan umum, alokasi dana dapat dilakukan dengan membuka usaha baru dan melakukan donasi. Keempat, melakukan bisnis online. Jaman milenial ini, semua dituntut serba cepat dan praktis. Terlebih lagi, masa pandemi COVID-19, yang namanya “online” jadi primadona banget. Protokol kesehatan yang membuat orang-orang harus menjalankan physical dan social distancing, menjadi peluang utama terbentuknya usaha online.
Besarnya jumlah penduduk dan kebutuhan akan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, terselamatkan oleh aplikasi belanja online. Mulai dari antar jemput makanan dan minuman, belanja kebutuhan sehari-hari sampai wisata pun dibuat virtual. Peluang usaha online ini menjadi salah satu cara untuk tetap mendulang cuan, sekaligus mengurangi resiko penyebaran COVID-19. Berdagang secara online tidak melulu harus membuat brand dan produk sendiri. Bnyak juga yang memanfaatkan strategi jurus reseller.