Pandemi covid19 yang belum berakhir membuat masyarakat harus kembali bangkit dalam memperbaiki krisis ekonomi yang sempat melanda diawal kemunculan virus tersebut di Indonesia. Seperti yang kita ketahui Pemerintah mengumumkan adanya penemuan kasus virus covid19 pertama kali di Indonesia yaitu pada awal maret 2020. Pandemi Covid 19 berdampak ke segala sektor, salah satunya yaitu pada sektor ekonomi.
Hal ini turut dirasakan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKm).Pasalnya, menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 mempengaruhi keberlangsungan usaha UMKM tersebut. Seperti yang dirasakan oleh salah satu pelaku UMKM, Bapak Luqman Hakim di desa Keboromo kecamatan Tayu pemilik produksi olahan ikan bandeng “Kenakan Bandeng”, meski sempat mengalami penurunan penjualan diawal pandemi covid 19, namun kini berhasil bangkit dan justru mampu mengembangkan produknya di beberapa kota besar di Kepulauan Jawa.
Ikan bandeng merupakan salah satu ikan konsumsi yang populer di Indonesia. Ikan ini berasal dari famili Chanidae. Ikan bandeng bisa ditemukan di Samudera Hindia hingga Samudera Pasifik. Seiring berkembangnya zaman ikan bandeng kemudian dibudidayakan di tambak sehingga mudah dicari di pasaran, namun ikan ini sering kali kurang diminati karena durinya yang banyak, padahal kandungan dalam ikan ini memiliki banyak sekali manfaat seperti:
- omega 3 untuk kecerdasan otak.
- Sumber vitamin B1 atau tiamin, yakni vitamin yang berperan penting dalam menjaga fungsi sistem saraf, mencerna karbohidrat, dan melancarkan pencernaan.
- kalsium, magnesium, dan fosfor untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi anak
- vitamin A, zat besi, dan protein pada ikan bandeng memiliki peran dalam menguatkan daya tahan tubuh anak
- vitamin B12 dan asam folat pada ikan bandeng memiliki fungsi penting dalam pembentukan sel darah merah sehingga mencegah terjadinya anemia, dan masih banyak lagi.
Sadar banyaknya manfaat pada ikan bandeng mendorongnya untuk menjadikan ikan bandeng sebagai beberapa olahan ikan yang lezat dan lebih mudah dikonsumsi serta bernilai jual yang menjanjikan seperti olahan Otak- Otak bandeng, Bandeng Presto, Nugget Bandeng, Bakso Bandeng, Bandeng tanpa duri dan lain lain. Terbukti dalam penjualannya setiap bulan beliau mampu menghabiskan 100 kilogram ikan bandeng dengan harga jual 2 kali lipat dari harga ikan segar. Apalagi dengan adanya situs jual beli online sangat mudah diakses dari rumah membuat produk ini mudah sekali ditemukan di pasaran online.
Dari situ penulis menyadari bahwa masih banyak peluang dalam bisnis olahan ikan bandeng ini mengingat jangkauan pemasaran yang masih belum tersebar secara rata di seluruh Indonesia dan keuntungan yang dihasilkan terbilang cukup menjanjikan. Namun sebelum memutuskan untuk menekuni bisnis tersebut ada baiknya kita harus mencari informasi lebih lanjut seperti kendala- kendala yang dialami. Ingat, tidak ada usaha yang instan semua melalui proses yang cukup panjang.
Penulis : Aryani Anandita Putri
IPMAFA