Hal Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Handsanitizer Sesuai WHO
Oleh: Muhammad Abdis Salam
Di tengah pandemi virus corona saat ini membuat kita sadar akan pentingnya menjaga kebersihan tangan. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta memakai handsanitizer menjadi rutinitas ketika beraktifitas. Jika bepergian tanpa handsanitizer rasanya ada yang kurang, karena itu kebutuhan handsanitizer saat ini masih dibilang tinggi.
Kabar baiknya handsanitizer dapat dibuat sendiri dengan menerapkan formula kesehatan, upaya ini merupakan usaha membantu negara dan fasilitas kesehatan.
Efektifkah handsanitizer sebagai pengganti cuci tangan?
Kalau kita tahu betul formulasi membuat handsanitizer dari WHO (termasuk bahan dan peralatan yang dipakai), handsanitizer buatan sendiri mungkin cukup efektif untuk digunakan, namun ada banyak resep cara membuat handsanitizer sendiri yang beredar di internet dan tidak jelas apakah sudah lulus uji klinis dan memenuhi standart keamanan atau belum.
1. Takaran tidak sesuai
Disarankan alkohol yang dapat menangkal mikroba adalah sebesar 60-95 persen. Apabila membuat handsanitizer sendiri dengan takaran yang tidak sesuai atau kurang dari 60 persen maka tidak efektif menangkal mikroba, seperti virus, kuman, dan bakteri.
Resep yang beredar di internet menyarankan pengguna untuk menyampurkan alkohol 2/3 gelas takar. Pada akhirannya agar dapat menghasilkan 60 persen kandungan bahan aktif antimikroba. Hal ini bisa membahayakan bagi masyarakat awam, apalagi gelas yang digunakan sebagai alat pengukur berbeda-beda.
2. Bahan campuran kurang tepat
Ada beberapa resep yang menyarankan dalam pembuatan handsanitizer misalnya pencampuran minyak esensial yang belum teruji keefektifannya menangkal virus dan reaksi minyak tersebut ketika tercampur dengan alkohol. Hal ini masih menjadi bahan perdebatan bagaimana pengaruh pencampuran minyak esensial ke dalam formula handsanitizer.
Minyak esensial merupakan minyak alami dalam tanaman yang sangat terkonsentrasi. Minyak esensial memberi aroma yang sangat menyegarkan pada bunga dan tanaman misalnya dalam bunga lavender ataupun daun teh.
3. Telapak tangan jadi kering
Bahayanya meracik handsanitizer sendiri dengan bahan alakadarnya justru dapat membuat kulit telapak tangan jadi kering. Padahal produk handsanitizer di pasaran yang sudah melalui uji klinis mengandung bahan pelembab. Kandungan pelembab bertujuan supaya kulit telapak tangan tidak terpapar keras saat alkohol diaplikasikan di kulit secara langsung.
Itulah resiko yang perlu dipertimbangkan sebelum mencoba membuat hansanitizer sendiri. Alangkah baiknya ikuti formulasi laman pembuatan handsanitizer yang terpercaya dan sudah melalui uji klinis. Pastikan apabila kamu masih ingin membuat handsanitizer sendiri perhatikan betul-betul takaran, bahan, dan alat yang digunakan sesuai yang dianjurkan pakar kesehatan.
Bagaimana program KKN individu dilaksanakan?
Dalam progam kegiatan individu kkn mdr kali ini saya Muhammad Abdis Salam mahasiswa IPMAFA mengajak pemuda IPNU Ngemplak Kidul membuat handsanitizer dengan bahan aloevera (gell lidah buaya) dengan takaran yang telah diujikan keefektifannya membunuh mikroba virus dan aman bagi kesehatan kulit. Selain kegiatan pembuatan handsanitizer juga ada sedikit pembekalan mengenai betapa pentingnya mengetahui takaran dan bahan yang dianjurkan untuk membuat handsnitizer.
Adapun bahan utama yang harus dipersiapkan adalah 160 ml alkohol 70 persen, ¼ cup aloevera (gel lidah buaya), multi vitamin e untuk kulit (bukan kapsul untuk diminum) dan essential oil. Alat-alat yang digunakan adalah gelas takar, pipet plastik, gelas/wadah, dan botol spray.
Sedangkan cara pembuatannya tuang semua bahan ke dalam gelas/wadah untuk proses pencampuran, selanjutnya teteskan essential oil sebanyak 10 kali menggunakan pipet plastik, yang terakhir pindah racikan handsanitizer ke dalam botol spray yang sudah disiapkan.
Apabila kamu ragu meracik bahan handsanitizer sendiri, kamu sebenarnya punya cara lain untuk memutus rantai penularan virus corona yaitu dengan mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.
Cara ini mungkin tak kalah efektif dengan penggunaan handsanitizer. Untuk membuat tangan menjadi benar-benar bersih, pastikan kalau cuci tangan menggosok bagian bawah kuku.
Selain itu jangan menyentuh area wajah sebelum cuci tangan dan jangan biasakan menggaruk pada area yang mengandung banyak bakteri jahat.
Apabila sudah terlanjur menderita penyakit kulit konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan pertama. Jangan lupa untuk menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit dan minum vitamin jika perlu.