Untuk Apa Saja Alokasi Dana APBN yang Dikelola Satker Lingkup KPPN Pati?
PATI, PATINEWS.COM
Barangkali ada di antara masyarakat yang bertanya, dipakai apa saja uang APBN yang dialokasikan untuk satker-satker di lingkup KPPN Pati. Kira-kira apa manfaat yang diterima masyarakat atas alokasi dana APBN tersebut?
Ini pertanyaan yang lumrah dan sebenarnya pertanyaan ini merupakan bagian dari kepedulian atas keberadaan APBN di tengah-tengah masyarakat. Masih banyak orang-orang yang belum mengetahui manfaat kehadiran APBN di kehidupan sehari-hari. Ada juga orang-orang pengkritik APBN yang dirasa belum mereka rasakan manfaatnya. Hal ini perlu menjadi concern, bahwa kita butuh publikasi lebih lanjut terkait APBN.
APBN tahun 2022 yang dikelola oleh satker lingkup KPPN Pati sebesar Rp614,9 M yang terinci ke dalam empat belanja yaitu Belanja Pegawai sebesar Rp402,7 M, Belanja Barang sebesar Rp164,7 M, Belanja Modal sebesar Rp44,6 M dan Belanja Sosial sebesar Rp2,8 M. Lalu digunakan untuk apa alokasi-alokasi belanja tersebut?
Alokasi Belanja Pegawai pastinya untuk pembayaran hak-hak pegawai seperti gaji, tunjangan kinerja, uang makan dan hak-hak pegawai lainnya. Lalu apakah ada manfaat kepada masyarakat atas pembayaran hak-hak pegawai tersebut? Pastinya ada. Dengan adanya pemenuhan hak pegawai diharapkan bisa menjaga dan meningkatkan konsumsi masyarakat. Uang gaji dan lain-lain yang diterima ASN dapat dibelanjakan untuk membeli barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dengan adanya kegiatan belanja/konsumsi para ASN ini, berarti ada peredaran uang dan ini pastinya ikut menggerakkan perekonomian masyarakat di daerah sekitar. Bahkan ada imbauan pemerintah untuk para ASN agar membelanjakan gajinya pada UMKM-UMKM di sekitar tempat tinggalnya sehingga bisa menghidupkan usaha para pelaku UMKM ini.
Peruntukan belanja barang cukup banyak penggunaannya. Belanja barang dialokasikan untuk kebutuhan internal satker seperti pemenuhan keperluan sehari-hari, belanja pembelian Bahan bakar Minyak, Belanja Langganan daya Jasa seperti Listrik, telpon dan PDAM, belanja pemeliharaan aset-aset yang dimiliki agar bisa berfungsi baik dalam mendukung terlaksana tugas dan fungsi, belanja perjalanan dinas, belanja persediaan dan lain-lain.
Dalam teori ekonomi, penggunaan alokasi belanja barang oleh Pemerintah disebut Konsumsi Pemerintah. Konsumsi Pemerintah merupakan salah satu komponen penting yang turut mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Walaupun sumbangannya tidak terlalu besar, namun pada saat pandemi kemarin, konsumsi pemerintah sangat dirasakan kehadirannya dalam menahan laju turunnya pertumbuhan ekonomi yang semakin dalam. Seperti halnya belanja pegawai, konsumsi pemerintah memanfaatkan belanja barang ini juga ikut menggerakkan ekonomi masyarakat pada berbagai sektor riil seperti sektor retail, sektor perjalanan, sektor perhotelan dan sektor-sektor lainnya. Bahkan untuk semakin menguatkan peran APBN dalam ikut mendorong produksi dalam negeri, Presiden secara langsung memerintahkan bahwa dalam pembelanjaan dana APBN harus mendahulukan penggunaan barang-barang produk dalam negeri. Hal ini sejalan dengan semangat yang diusung dalam pengelolaan APBN bahwa APBN harus bisa dirasakan kehadirannya oleh masyarakat.
Di samping untuk pemenuhan kebutuhan internal, belanja barang juga dialokasikan untuk belanja barang yang akan diserahkan kepada masyarakat. Dengan alokasi ini, pemerintah melakukan pengadaan suatu barang biasanya dalam bentuk fisik, kemudian setelah outputnya tercapai pemerintah menyerahkannya kepada masyarakat atau kelompok masyarakat untuk dimanfaatkan dalam mendukung usaha masyarakat atau kegiatan-kegiatan lainnya di masyarakat. Contohnya apa? Contohnya adalah dana yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan. Dana yang dikelola oleh dua satker tersebut diperuntukkan untuk mendukung usaha petani garam di daerah Pati maupun Rembang. Banyak pekerjaan yang sudah dikontrakkan dan telah didaftarkan ke KPPN antara lain Pembangunan Saluran/Jalan Produksi, Pekerjaan Integrasi Pergaraman, Pengadaan Geomembran, Pekerjaan pengadaan Pompa dan juga ada pekerjaan Revitalisasi Gudang garam rakyat di beberapa Desa. Apabila nantinya kontrak selesai maka fisik hasil kontrak tersebut akan diserahterimakan kepada masyarakat/kelompok masyarakat petani garam untuk dimanfaatkan dalam menunjang produksi garam. Di samping untuk dimanfaatkan masyarakat, harapannya masyarakat penerima manfaat juga aktif memeliharanya sehingga umur manfaat dan nilai manfaat atas fisik yang dihasilkan dari dana APBN tersebut bisa lebih maksimal.
Begitupun untuk belanja Modal yang telah dialokasikan pada tahun anggaran 2022 ini. Belanja Modal merupakan dana yang dipergunakan untuk menghasilkan aset bagi negara. Sehingga wujudnya dalam bentuk fisik seperti peralatan mesin, gedung bangunan, jalan, irigasi dan bentuk-bentuk lainnya. Pemanfaatan dari dana belanja modal ini pastinya akan menggerakkan banyak sektor ekonomi di masyarakat. Misal dalam pembangunan sebuah gedung akan menggerakkan pelaku ekonomi kelas kecil, menengah sampai pelaku ekonomi besar. Seperti warung-warung makan, toko-toko bangunan, jasa-jasa pengiriman, jasa konsultasi dan lain sebagainya.
Lalu belanja Modal tersebut diperuntukkan untuk apa? Beberapa contoh alokasi Belanja Modal tahun 2022 antara lain pembangunan gedung BPKB, Pembangunan Gedung Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu, Pengadaan peralatan mesin kelas digital pada beberapa sekolah, pemeliharaan gedung dan bangunan ruang kelas, juga ada pemeliharaan ruang layanan dan penambahan daya listrik dan masih banyak lagi. Alokasi-alokasi tersebut pastinya untuk mendukung terwujudnya layanan yang terbaik dari pemerintah untuk seluruh masyarakat di wilayah tersebut.
Tahun anggaran 2022 ini juga dialokasikan untuk belanja sosial. Belanja Sosial ini dikelola oleh satker Balai rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental ‘ MARGO LARAS’. Diperuntukkan apa alokasi belanja sosial ini? Belanja Sosial dalam bentuk uang disalurkan dalam bentuk uang tabungan bagi anak-anak yatim piatu korban covid sejumlah sekitar 2900 anak, sedangkan belanja sosial dalam bentuk barang rencananya akan dipergunakan untuk pengadaan tongkat pintar bagi penyandang disabilitas netra.
Dari cerita singkat di atas yang sekaligus untuk menjawab pertanyaan seputar alokasi APBN, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa banyak sekali manfaat untuk masyarakat atas kehadiran dana APBN. Jadi sudah menjadi suatu kewajiban masyarakat harus tahu dan sadar APBN, sehingga bisa saling menjaga agar setiap rupiah APBN dapat memberikan manfaat kesejahteraan bagi masyarakat.
Uang APBN adalah Uang Kita Bersama.
Penulis : Armansyah Vendy Pradana – KPPN Pati