Patinews.com – Kilas Ramadhan, Masjid Agung Djenne, terletak di Kota Djenne, di tepi sungai Bani, Negara Mali di benua Afrika. Yang menarik, masjid ini dindingnya terbuat dari bahan dasar lumpur, tapi tidak sembarang lumpur, melainkan lumpur dinding bernama ferey yang telah diproses dengan dikeringkan dengan panas sinar matahari. Setiap periode waktu tertentu, masyarakat setempat memperbarui dinding lumpur di masjid Agung Djenne ini.
Masjid yang mengadopsi gaya arsitektur Sudano-Sahelian ini disebut – sebut sebagai bangunan dengan bahan lumpur terbesar di dunia, dan karena keunikannya tersebut tidak salah kalau masjid ini menjadi salah satu warisan budaya dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1988 lampau.
Masjid Agung Djenne ini dibangun sekitar abad ke-13, tetapi pada tahun 1907 telah mengalami beberapa renovasi. Tanggal aktual pembangunan masjid pertama di Djenné ini belum diketahui. Dari penuturan masyarakat sekitar, masjid ini dibangun oleh Sultan Kunburu, saat beliau menjadi seorang Muslim dan istana yang ditempatinya beliau ubah menjadi masjid tersebut, sementara Dia membangun istana lain untuk dirinya sendiri di dekat masjid di sisi timur.
Seluruh komunitas masyarakat Djenne mengambil peran aktif dalam pemeliharaan masjid melalui festival tahunan yang unik. Dalam festival tahunan tersebut diadakan berbagai kesenian musik dan menyajikan makanan yang khas, festival ini memiliki tujuan utama memperbaiki kerusakan yang terjadi pada masjid dalam satu tahun terakhir (kerusakan kebanyakan karena erosi yang disebabkan oleh hujan tahunan dan retak yang disebabkan oleh perubahan suhu dan kelembaban udara). (patinews.com / vv)