Tradisi Salaman di MTsN 1 Pati, Penguat Program Madrasah Ramah Anak
Oleh Ali Musyafak
Kepala MTsN 1 Pati
Tradisi berjabat tangan (bersalaman) sudah ada sejak zaman Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam. Pada saat sahabat Sayyidina Umar bin Khattab beliau pernah bergegas menghampiri Rasulullah seraya memegang erat (berjabat tangan) sambil mencium tangan Rasulullah yang begitu indah, halus, dan harum, Rasulullah pun mengizinkannya sehingga berjabat tangan bisa digolongkan sebagai amalan sunnah nabi.
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abu Daud ra. “Tidaklah dua muslim itu bertemu lantas berjabat tangan, melainkan akan diampuni dosa di antara keduanya sebelum berpisah” (HR. Abu Daud).
Berjabat tangan akan menggugurkan dosa satu sama lain dengan catatan dilakukan oleh sesama muslim, masing-masing berniat tulus karena Allah ingin memperbaiki hubungan kedua belah pihak, jadi bukan karena terpaksa di bawah tekanan tertentu atau karena pura-pura.
Secara psikologis, berjabat tangan dapat memadamkan kecamuk dendam di antara orang- orang yang bertikai, sebagaimana hadist nabi yang ditulis Imam Malik “Saling berjabat tanganlah kalian, maka akan hilang kedengkian (dendam)”.
Tampaknya, berjabat tangan adalah cara Allah untuk menyatukan kembali hati manusia yang saling berprasangka buruk atau negatif, sebagaimana firmannya dalam surat Al-Anfal ayat 63 yang artinya kurang lebih ” Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka”.
Karena berjabat tangan (bersalaman) itu sunnah rasul dan setiap sunnah rasul pasti mengandung manfaat yang amat besar bagi orang-orang orang yang diberi petunjuk Allah.
Lalu apa manfaat besar dari berjabat tangan atau bersalaman?
Di samping yang sudah saya sampaikan pada uraian di atas, yaitu dapat menghapus dosa mereka yang bersalaman dengan sepenuh hati, dan juga menghilangkan rasa dendam diantara mereka, ternyata ada manfaat lebih dari salaman atau berjabat tangan.
Jika ditelisik dari segi bahasa, salaman berasal dari bahasa arab yang artinya keselamatan, orang yang bersalaman secara otomatis mereka telah saling mendoakan apalagi kalau bersalamannya disertai ucapan salam “assalamu’alaikum” dan dijawab “wa’alaikumussalam”, itu jelas mereka saling mendoakan, “keselamatan bagimu ” dijawab dengan “dan bagimu pula keselamatan”.
Subhanallah, sungguh indah islam itu bagi yang mau menjalankannya. Di samping itu salam bisa berarti peace atau damai. Jadi, orang yang bersalaman pasti merasa nyaman, aman, damai di hati, berarti mereka saling mencintai, saling memaafkan, dan saling memberi kasih sayang.
Terus, bagaimanakah cara kita berjabat tangan yang benar?
Banyak cara berjabat tangan yang dicontohkan oleh nabi, ada yang cukup memegang satu tangan, tangan yang lain menepuk pundak. Ini biasanya dilakukan oleh kedua orang yang sederajat atau teman lama tidak bertemu. Ada yang menggenggam dengan kedua tangan sambil sedikit menundukkan kepala, ini biasanya dilakukan oleh bawahan kepada atasan. Di samping itu, ada yang lebih disunahkan oleh nabi yaitu memegang erat tangan sambil membungkukkan badan sebagai rasa hormat atau ta’dzim dan disertai mencium tangan yang disalamin dengan hidung dan bibirnya. Cara ini biasa dilakukan oleh para siswa kepada gurunya, para santri kepada kyainya, para anak kepada orang tuanya, dan kepada orang alim para ulama dan habaib. Hal itu dilakukan berdasarkan hadits Rasulullah, “barang siapa mencium tangan para alim ulama’ sama dengan mencium tanganku”.
MTsN 1 Pati, Jalankan Tradisi Bersalaman sebagai Karakter
Mengingat begitu besar manfaat dan barokahnya berjabat tangan, maka untuk menghidupkan sunnah nabi dan untuk mengajari adab serta akhlakul karimah kepada warga madrasah, di MTsN 1 Pati dijalankan tradisi berjabat tangan sebagai pembentukan karakter madrasah. Berjabat tangan dilakukan oleh antara guru dan tenaga kependidikan dengan sesama guru dan tenaga kependidikan, antara guru dengan siswa, juga antara siswa dengan siswa dan dengan setiap tamu yang datang ke madrasah.
Di MTsN 1 berjabat tangan dilakukan mulai masuk gerbang madrasah, melalui program S3 (Salam, Salim, Senyum). Setiap siswa yang datang disambut bapak ibu guru dengan penuh ramah, senyum, sembari mengucapkan salam terlebih dahulu disertai salim (berjabat tangan). Kegiatan ini dimaksudkan untuk menambah semangat para siswa yang berniat baik mencari ilmu di MTsN 1 Pati agar mendapat barokah dengan bahagia.
Di samping itu, berjabat tangan dilakukan juga setelah mengikuti pembiasaan pagi hari, shalat isyraq , duha, dan mahallul qiyam, dilanjut setiap selesai shalat berjamaah dzuhur. Di luar itu masih ada kegiatan berjabat tangan lagi yaitu ketika jam pulang dari madrasah. Para siswa pun dilepas dengan berjabat tangan kembali, dengan harapan mereka pulang dengan selamat, bahagia, dan mendapatkan ilmu yang manfaat serta barokah. Tidak hanya itu saja, setiap bertemu juga dianjurkan untuk saling berjabat tangan.
Dengan seringnya kegiatan berjabat tangan di Madrasah yang memiliki visi, terwujudnya madrasah yang uswatun hasanah dan bertaraf internasional ini, dapat menghantarkan para pendidik menjadi pelayan terbaik dan akan menjadikan madrasah yang nyaman, aman, kondusif, dan akhirnya terwujud menjadi Madrasah Ramah Anak.
Wallahu A’lam