Suluk Maleman adalah acara rutin bulanan yang dirancang sebagai ajang untuk silaturrahim pikiran, mengaji masalah-masalah yang dihadapi bangsa, baik di tingkat lokal maupun nasional. Acara ini sejak awal digagas sebagai oase untuk merekatkan kembali ikatan kemanusiaan, kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tema Suluk Maleman kali ini adalah Semar Mendem. Tema ini dipilih sebagai renungan tentang masalah pemimpin dan kepemimpinan. Semar adalah sebagai sosok dewa tertinggi tapi oleh Sunan Kalijaga posisinya justru di tempatkan di bawah, yakni di kalangan rakyat jelata, atau dalam bahasa lain, posisi pemimpin sudah semestinya adalah pengayom, pelindung, pembimbing yang hidup bersama dan di tengah rakyat. Tapi apa yang terjadi bila Semar-nya ternyata justru mendem? Sekedar penjelasan, dalam kosa kata Jawa, mendem bisa karena mabuk, bisa juga disebabkan keracunan.
Untuk membahas tema ini, akan hadir H. Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), Sujiwo Tejo (budayawan), serta diselingi dengan pagelaran musik Orkes Puisi Sampak GusUran.
Kegiatan yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation ini diselenggarakan hari Sabtu, tanggal 18 Oktober 2014, mulai pukul 20.00 WIB, bertempat di Rumah Adab Indonesia Mulia Jalan P. Diponegoro No 94, Pati. (sumber: http://www.indonesiakaya.com/jendela-budaya/kegiatan-dab/detail/suluk-maleman-edisi-oktober-2014)