Kota, Demo yang dilakukan warga Kecamatan Kayen, Tambakromo dan Sukolilo pada Sidang Komisi Amdal dan RKL-RPL oleh PT.SMS anak perusahaan PT. Indocement di Hotel Pati berjalan dengan damai. (3/9/2014). Dengan menaiki sejumlah truk terbuka, sepeda motor dan kendaraan pribadi, warga yang tinggal di tiga Kecamatan tersebut membaur jadi satu untuk melakukan unjuk rasa secara serentak untuk menolak secara terang-terangan keberadaan pabrik semen di wilayah Pati. Aksi yang kesekian kali untuk menolak keberadaan pabrik semen yang bakal dibangun di wilayah Pati bagian selatan dilakukan secara spontan oleh warga. Beberapa warga, baik pria dan wanita tidak henti-hentinya melakukan orasi dan yel-yel sambil membawa puluhan spanduk untuk menolak hasil dari Sidang Amdal Pabrik Semen. Demikian juga dari mereka mendesak kepada aparat Kepolisian dan Satpol PP yang menjaga untuk membuka pagar Hotel Pati dengan harapan perwakilan massa dapat masuk. Sebagian perwakilan warga meminta bertemu dengan Bupati Haryanto, Pimpinan PT. SMS, BLH, dan Tim Amdal untuk menghentikan Sidang Amdal.
Sidang Amdal yang dipandu langsung Kepala BLH Pati Ir. Purwadi, MM dan Alex Frans dari PT. SMS memberikan kesempatan kepada warga yang tinggal di Kecamatan Kayen, Tambakromo dan Sukolilo memberikan masukan terkait proses Sidang Amdal. Demikian juga semua pihak baik LSM, Tokoh masyarakat, Pemperhati lingkungan dimohon memberikan tanggapan sehingga Tim Amdal bisa mengevaluasi hasil Amdal. Dalam kesempatan itu Alex Frans sudah memberikan paparan jika pembangunan Pabrik Semen dengan investasi 6 Triliun itu memberikan kesejahteraan masyarakat Pati. Demikian juga keberadaan PT. Indocement tidak akan merusak lingkungan dan mata air, karena air akan diambil dari tadah hujan dan sungai Juwana. (sumber: http://www.berita10.com/2014/09/demo-semen-dikawal-ratusan-petugas/)