fbpx
  • Patinews.com
  • Berita
    • event
    • Olahraga
    • politik
    • bisnis
  • wisata
    • kuliner
    • Sejarah
  • Lowongan Kerja
  • Kontak
  • Youtube
  • Kirim Artikel/Berita
  • Login
Patinews Berita Pati Hari Ini
  • Home
  • NewsPrime
  • Tech
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Review
  • Kirim Artikel/BeritaCreate Story
No Result
View All Result
  • Home
  • NewsPrime
  • Tech
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Review
  • Kirim Artikel/BeritaCreate Story
Patinews Berita Pati Hari Ini
No Result
View All Result
Patinews Berita Pati Hari Ini
No Result
View All Result
Home Opini

Saat SD Negeri Sepi Peminat: Fenomena Baru SPMB di Kabupaten Pati

patinews.com by patinews.com
18 Juni 2025
in Opini
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Mendobrak Kepalsuan Akademik: Refleksi Kebijakan Bupati Pati
109
VIEWS
Share on WAShare on FBShare on Twitter

Saat SD Negeri Sepi Peminat: Fenomena Baru SPMB di Kabupaten Pati

 

RelatedPosts

Menatap Tahun Ajaran Baru: Ijazah Itu Hanya Tanda Anda Pernah Sekolah, Bukan Pernah Berpikir

Menjaga Amanah, Mengawal Masa Depan: Refleksi Pemilihan Kepala MTs Raudlatut Tholibin

Pendidikan Karakter Butuh Keteladanan, Bukan Hanya Instruksi

 

Dalam beberapa tahun terakhir, Kabupaten Pati mengalami fenomena yang cukup signifikan dalam sektor pendidikan dasar. Pergeseran animo masyarakat dalam menyekolahkan anak-anak usia sekolah dasar tidak lagi tertuju pada Sekolah Dasar (SD) negeri sebagai pilihan utama, melainkan beralih ke sekolah-sekolah berbasis keagamaan. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada lembaga pendidikan Islam seperti madrasah ibtidaiyah (MI), sekolah dasar Islam terpadu (SDIT), dan pesantren modern, namun juga terjadi pada sekolah berbasis agama non-Islam seperti sekolah Kristen, Katolik, maupun sekolah keagamaan lainnya.

Perubahan orientasi ini menyebabkan banyak SD negeri di berbagai wilayah Kabupaten Pati mengalami penurunan jumlah peserta didik yang cukup signifikan, bahkan tidak sedikit yang hanya memiliki belasan siswa dalam satuan pendidikan. Situasi ini mendorong Pemerintah Kabupaten Pati, melalui kebijakan Bupati, untuk melakukan regrouping atau penggabungan beberapa SD negeri menjadi satu, dengan tujuan efisiensi sumber daya manusia, sarana-prasarana, dan peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan.

Fenomena ini tentu tidak terjadi tanpa sebab. Terdapat sejumlah faktor yang turut memengaruhi pergeseran preferensi masyarakat. Pertama, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan karakter dan agama sebagai bekal utama anak-anak dalam menghadapi tantangan zaman. Di tengah kekhawatiran terhadap krisis moral, dekadensi sosial, serta penetrasi budaya global yang cenderung permisif, banyak orang tua memilih lembaga pendidikan yang mampu menjamin pembinaan moral-spiritual anak secara lebih intensif. Sekolah berbasis keagamaan dinilai menawarkan integrasi antara pendidikan umum dan nilai-nilai agama secara lebih menyeluruh.

Kedua, kompetisi antar lembaga pendidikan juga semakin ketat. Sekolah atau madrasah berbasis keagamaan umumnya memiliki pendekatan yang lebih variatif, inovatif, serta menjanjikan suasana belajar yang kondusif dan penuh kedekatan antara guru dan murid. Sistem fullday school, kelas berstandar internasional, hingga kurikulum ganda (nasional dan keagamaan) menjadi daya tarik tersendiri. Tidak jarang pula sekolah-sekolah ini menawarkan fasilitas lebih lengkap, lingkungan belajar yang religius, serta perhatian terhadap pengembangan potensi anak secara individual.

Ketiga, dalam konteks SD negeri, tantangan internal juga menjadi penyebab melemahnya minat masyarakat. Masih adanya anggapan bahwa pendidikan di SD negeri kurang fleksibel dalam penguatan karakter dan spiritualitas, kurang inovatif dalam metode pembelajaran, serta terbatas dalam daya saing, menjadi alasan sebagian masyarakat beralih. Belum lagi, letak geografis dan persebaran sekolah yang tidak merata menyebabkan beberapa SD negeri terjebak dalam situasi “kekurangan murid” karena kalah bersaing secara lokasi dan aksesibilitas dengan sekolah swasta atau madrasah terdekat.

Kebijakan regrouping SD negeri oleh Bupati Pati adalah langkah strategis sekaligus adaptif terhadap dinamika sosial yang sedang terjadi. Namun, langkah ini tetap harus dilaksanakan dengan pendekatan yang partisipatif, humanis, dan berpihak pada kepentingan jangka panjang anak-anak. Regrouping bukan hanya soal menggabungkan bangunan dan murid, melainkan harus disertai upaya revitalisasi mutu, peningkatan kualitas tenaga pendidik, perbaikan sarana, dan rebranding citra SD negeri di mata masyarakat.

Lebih jauh, fenomena ini menjadi refleksi bahwa sistem pendidikan kita tidak bisa lagi berjalan dengan paradigma lama. Masyarakat semakin cerdas dalam memilih lembaga pendidikan, dan orientasi keagamaan kini menjadi kebutuhan, bukan sekadar pilihan alternatif. Pemerintah daerah bersama seluruh pemangku kepentingan pendidikan perlu membaca ulang arah perubahan ini, tidak sekadar menyikapi secara administratif, tetapi juga merumuskan kebijakan yang holistik untuk memperkuat identitas dan mutu pendidikan dasar, baik negeri maupun swasta.

Akhirnya, fenomena pergeseran animo ini bukanlah sinyal melemahnya pendidikan negeri, melainkan isyarat perlunya transformasi sistem pendidikan yang lebih menyeluruh, responsif terhadap kebutuhan zaman, serta berpijak pada nilai-nilai lokal dan spiritualitas masyarakat Pati yang religius dan berbudaya.

 

 

ALI ACHMADI, Praktisi Pendidikan, tinggal di Pati

 

Tags: berita patijatengkabar patimediapatinewspatipati hari inipatihitspatinewssentralpatinewssuara patisuarapatinewswarta pati
patinews.com

patinews.com

redaksi@patinews.com

Related Posts

Menatap Tahun Ajaran Baru: Ijazah Itu Hanya Tanda Anda Pernah Sekolah, Bukan Pernah Berpikir
Opini

Menatap Tahun Ajaran Baru: Ijazah Itu Hanya Tanda Anda Pernah Sekolah, Bukan Pernah Berpikir

10 Juli 2025
160
Menjaga Amanah, Mengawal Masa Depan: Refleksi Pemilihan Kepala MTs Raudlatut Tholibin
Opini

Menjaga Amanah, Mengawal Masa Depan: Refleksi Pemilihan Kepala MTs Raudlatut Tholibin

19 Mei 2025
49
Mendobrak Kepalsuan Akademik: Refleksi Kebijakan Bupati Pati
Opini

Pendidikan Karakter Butuh Keteladanan, Bukan Hanya Instruksi

12 Mei 2025
235
Opini

Trend Self Diagnosis Pada Kesehatan Mental Remaja 

3 Maret 2024
39
KPPN Pati Minta Desa Segera Ajukan Syarat Salur Dana Desa 2022
Opini

Mengoptimalkan Nilai Akurasi Halaman III DIPA pada Penilaian IKPA Satker K/L

27 Desember 2023
149
Tak Sampai 24 Jam, Polres Pati Berhasil Ungkap Kasus Ibu Meninggal Peluk Bayi dan Dua Anaknya, Hal Ini Pemicunya
Opini

Pati Darurat KDRT

20 Juni 2023
804
Seedbacklink
No Result
View All Result

Terbaru

  • Rama Aditya, Dalang Muda Asal Pati Peroleh Apresiasi Bupati 
  • 6 Strategi Cerdas Berburu Tiket Pesawat Murah untuk Liburan Sekolah
  • Satreskrim Berhasil Ungkap Penipuan Pasutri Yang Berkedok Perumahan
  • Banyutowo Ditetapkan sebagai Proyek Percontohan Nasional Sektor Perikanan
  • Piket Pawas dan Anggota Polres Rembang Laksanakan Pengecekan Tahanan

RSS Tekno News

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2020 patinews.com - Pati Hari Ini patinews.

No Result
View All Result
  • Patinews.com
  • Berita
    • event
    • Olahraga
    • politik
    • bisnis
  • wisata
    • kuliner
    • Sejarah
  • Lowongan Kerja
  • Kontak
  • Youtube
  • Kirim Artikel/Berita

© 2020 patinews.com - Pati Hari Ini patinews.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist