Ratusan petani tebu di Pati yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), telah berangkat dari Pati menuju Jakarta, Senin pagi, 16 September 2013. Mereka bersama petani tebu se Indonesia, akan berunjuk rasa di Kantor Kementerian Perdagangan RI, Selasa, 17 September 2013.
Keberangkatan anggota APTRI Kabupaten Pati ini ke Jakarta untuk berdemonstrasi mendesak pemerintah merevisi kebijakan impor gula. Sebab dengan gelontoran gula impor di pasaran berdampak harga jual gula lokal anjlok.
Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Pati H. Adjie Sudarmaji, kepada PAS Pati membenarkan rencana tersebut. Dan sasaran para petani tebu inia terkait harga gula lokal yang merosot, akibat kebijakan pemerintah terkait Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gula seperti tahun sebelumnya Rp. 8100 per kilonya, yang merugikan petani. Sedang harga-harga kebutuhan masyarakat, dan tingginya biaya-biaya produksi yang sudah dikeluarkan.
“Kemudian di Kementerian Perdagangan ini, juga akan membawa sebagian raw sugar akan disebar dihalaman Kementerian Perdagangan, sebagai simbol penolakan. Akibat kebijakan pemerintah yang mengimpor raw sugar yang berlebihan akhirnya merembes ke konsumen sehingga menekan harga gula lokal saat petani sedang panen. Kemerosotan harga gula, karena impor gula tidak dapat dikontrol di pasaran. Sehingga gula rafinasi yang seharusnya hanya diperuntukan industri makan dan minum bisa sampai pada masyarakat,” kata Ketua APTRI Pati.
sumber: pasfmpati