Kemarau yang melanda wilayah Kabupaten Pati, dua bulan terakhir ini makin parah. Seperti yang terjadi di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan. Ratusan hektar tambak terpaksa tidak digarap oleh pemiliknya karena kekurangan air.
Tambak mereka dibiarkan begitu saja, jika ada air pun kualitas garamnya kurang bagus. Sejak sebulan terakhir sedikitnya 480 hektare tambak di Desa Ketitang Wetan dibiarkan menganggur oleh pemiliknya. Biasanya saat memasuki bulan Agustus-September tambak-tambak ini sudah panen raya garam.
Namun karena kekeringan, tambak-tambak ini tidak dapat menghasilkan garam lagi karena kekerungan air. Sungai yang biasanya mengairi tambak ini mengalami kekeringan dan pendangkalan, sehingga air laut tidak dapat mengalir ke tambak warga.
Salah satu petani garam, Sumadi, saat ditemui Sabtu (6/9/2014), mengatakan akibat kekeringan ratusan hektare tambak saat ini tidak dapat berproduksi. Para petani berharap pemerintah setempat bisa mencarikan solusi terkait permasalahan yang ada.
Sumadi berharap ungai yang mengalami pendangkalan dapat dikeruk sehingga air laut dapat mengaliri tambak mereka. Menurut perhitungan petani garam, panen raya masuk sejak Agustus kemarin, namun karena kekeringan melanda dan sungai mengalami pendangkalan, tambak-tambak milik petani terpaksa tidak dapat berproduksi.(sumber: metrotvnews)