Minimalisir Hama Tikus Dengan Metode Gropyokan
PATI, PATINEWS.COM
Untuk mengatasi dan pengendalian hama tikus, Pemerintah Desa Ngepungrojo Kecamatan Pati bekerjasama dengan Gapoktan Barokah, Koramil 0718-01/Pati, Polsek Pati dan Dinas Penyuluh Pertanian Kecamatan Pati hari ini melaksanakan gropyokan tikus di lahan Poktan Subur Makmur di Dukuh Kebak, Desa Ngepungrojo. Gropyokan tikus ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian petani yang diakibatkan oleh hama tikus. Selasa (22/4/2025).
Tikus sawah merupakan hama utama tanaman padi dengan efek kerusakan yang dapat terjadi mulai dari fase persemaian, fase generative hingga fase penyimpanan di gudang dengan kerusakan kuantitatif yaitu penurunan bobot produksi akibat dikonsumsi tikus hingga kerusakan kualitatif yaitu adanya kontaminasi kotoran maupun mikro organisme lainnya yang terbawa oleh tikus. Dengan keadaan demikian, hama tikus menjadi musuh utama para petani. Untuk meminimalisir hal tersebut dilakukanlah gropyokan hama tikus diwilayah Gapoktan Barokah Desa Ngepungrojo.
Danramil 0718-01/Pati Kapten Inf Suwoyo sebelum dilakukan gropyokan mengatakan kegiatan gropyokan ini sebagai bukti nyata bahwa Koramil 0718-01/Pati turut serta bersama masyarakat dalam mensukseskan program pertanian.
” Kali ini bersama kelompok tani Subur Makmur Desa Ngepungrojo kami melaksanakan gropyokan tikus yang diikuti pula dari Dinas Penyuluh Pertanian Kecamatan Pati, Polsek Pati dan masyarakat. Ini dilakukan sebagai bentuk nyata dari berbagai pihak dalam membantu petani dalam pengendalian hama terutama tikus,” ungkap Danramil.
Senada dengan Danramil, kordinator PPL Kecamatan Pati Retno Wijayanti berharap agar pengendalian hama tikus rutin dilakukan terutama dengan gropyokan, selain itu teknik lain adalah dengan penanaman bersama secara serentak sehingga saat selesai panen tikus-tikus akan hilang dikarenakan kurangnya bahan makanan.

” Selain itu dari pemerintah juga menggiatkan predator tikus yaitu burung hantu. Untuk itu kita harus menyiapkan tempat sebagai sarang ditengah persawahan dan menjaga keberadaan burung ini,” ungkap Retno.
Teknik gropyokan kali ini menggunakan emposan tikus yang diisi belerang dan sabut kelapa sebagai alat pembakaran. Dengan alat ini tikus berada didalam sarang akan keluar dari lubangnya sehingga warga akan dengan mudah untuk menangkapnya.
Ketua Gapoktan Barokah Desa Ngepungrojo Pipit Irianto SE selaku koordinator dari tiga Poktan yang ada di Desa Ngepungrojo sangat berharap agar kegiatan ini dapat dilanjutkan ke Poktan lain diwilayahnya. Luas lahan Gapoktan lebih kurang 210 Ha untuk itu dibagi menjadi 3 Poktan diantaranya Poktan Subur Makmur, Poktan Makmur dan Poktan Dadirejo.
” Kali ini kita mengadakan gropyokan di lahan Poktan Subur Makmur, kedepannya kami juga berharap kegiatan ini dapat berlangsung di Poktan Subur dan Poktan Dadirejo,” ungkapnya.
Gropyokan kali ini diikuti dari pihak Desa Ngepungrojo yang dipimpin langsung Kades Tri Santoso SE, 20 personel Koramil 0718-01/Pati dipimpin langsung Danramil Kapten Inf Suwoyo, 10 personel Polsek Pati dipimpin Aiptu Gondo, Dinas Penyuluh Pertanian ibu Retno Wijanyanti serta Ketua Gapoktan Barokah Pipit Irawan SE dan anggota Poktan Subur makmur yang diketuai Sucipto.