BATANGAN, PATINEWS.COM
Mahasiswi KKN UIN Walisongo menggelar pelatihan pembutan sabun dari limbah minyak jelantah di Desa Bumimulyo, Kec. Batangan, Kab. Pati, Rabu (11/11/2020) lalu.
Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu warga Desa Bumimulyo RT. 06 RW. 02. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah ketua RT.
Minyak goreng bekas atau jelantah merupakan bahan sisa dapur yang pasti dimiliki setiap rumah tangga. Minyak jelantah oleh masyarakat seringkali dibuang begitu saja di sembarang tempat, dan tempat yang sering adalah selokan. Pembuangan minyak jelantah tanpa pengolahan terlebih dahulu berdampak buruk bagi lingkungan khususnya dapat mencemari tanah dan air.
Hal inilah yang menginspirasi Alfina, mahasiswi KKN UIN Walisongo Semarang, untuk mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Karena pada hakikatnya limbah minyak jelantah berbahaya bagi lingkungan.
“Semoga dengan diadakannya kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran dari masyarakat untuk lebih cinta dan peduli dengan lingkungan. Selain itu juga bisa mengembangkan kreativitas dan mengisi waktu luang selama #dirumahaja,” kata Alfina.
Proses pembuatannya relatif mudah. Selain minyak jelantah bahan yang digunakan juga mudah untuk didapatkan, yaitu soda api, air, pewarna makanan, dan pewangi.
Untuk membuat sebuah sabun, pertama minyak jelantah harus direndam dengan arang kemudian disaring. Tujuannya untuk menjernihkan minyak jelantah tersebut. Setelah itu campurkan minyak dengan soda api yang sudah dilarutkan ke dalam air. Kemudian diaduk hingga mengental dan tambahkan pewarna dan pewangi sesuai selera. Setelah itu adonan siap dituangkan ke dalam cetakan.
“Kalau sudah dicetak, diamkan selama kurang lebih satu bulan. Sabun ini digunakan untuk membersihkan noda yang membandel di pakaian,” ujar Alfina.
Kegiatan ini disambut baik oleh para peserta pelatihan. Menurut ketua RT. 06 RW. 02., Windi, pelatihan ini sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan.
“Alhamdulillah pelatihan ini sangat berguna dan menambah wawasan untuk ibu-ibu. Kami jadi tergugah untuk selalu peduli dengan lingkungan disekitar kita,” tutur Windi.
(*)