KKN UPGRIS Mengedukasi Siswa SD Negeri Winong 02 Tentang Bullying
Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) memberikan edukasi tentang bullying, dampak negatif dari bullying di SD Negeri Winong 02 Kecamatan Pati Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Edukasi dari bullying ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik SD Negeri Winong 02 agar mencegah perilaku bullying terhadap diri sendiri dan lingkungannya.
“Kami sebagai mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam mensosialisasikan anti bullying kepada anak-anak SD Negeri Winong 02,” Kata mahasiswa UPGRIS kelompok 09 Hasrul Fathulloh. Senin, 26 Februari 2024.
Hasrul mengatakan melalui program KKN anggota kelompok telah merancang berbagai kegiatan sosialisasi kepada peserta didik sekolah dasar yang bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap anak-anak terkait bullying dan mencegah siswa melakukan perilaku bullying terhadap diri sendiri dan lingkungannya.
Banyaknya kasus kekerasan pada anak yang terjadi di lingkungan satuan pendidikan perlu menjadi keprihatinan semua pihak, baik peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, maupun warga satuan pendidikan. Sebab satuan pendidikan merupakan tempat kedua bagi anak dalam menghabiskan waktunya. Karena itu, satuan pendidikan harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak.
Apapun bentuk kekerasan yang terjadi di lingkungan satuan pendidikan harus dapat dicegah dan ditangani dengan baik. Karena kekerasan tersebut bukan saja berdampak buruk bagi anak dalam memperoleh pendidikan yang layak, tetapi juga berdampak buruk pada mental mereka.
Akibat adanya bullying, anggota KKN Kelompok 09 UPGRIS merancang sebuah program tentang anti-bullying di lingkungan sekolah.
Acara sosialisasi dilaksanakan pada Rabu (21/2) oleh Kelompok 09 KKN UPGRIS di SD Negeri Winong 02. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dengan cara diskusi interaktif antara anggota KKN dengan anak-anak SD. Kelompok KKN kami memberikan berbagai informasi tentang pengertian bullying, bentuk-bentuk bullying, dampak bullying, dan cara melawan bullying.
“Kami menggunakan metode sosialisasi yang sesuai dengan usia anak-anak SD agar mereka mampu memahami materi sesuai dengan tema sosialisasi yaitu tentang bullying. Kami juga melibatkan anak-anak SD dalam bermain peran ketika sosialisasi agar mereka mampu memahami tentang bagaimana perasaan korban yang terkena perundungan (bullying),” ujar Niken yang juga sebagai pemateri sosialisasi tersebut.
Dengan adanya sosialisasi yang dilakukan dari Mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang tentang bullying ini diharapkan anak anak SD Negeri Winong 02 mengerti pentingnya dampak dari bullying tersebut.
(*)