Patinews.com – Kediri, Koramil 16/Papar bekerjasama dengan UPTD Kecamatan Papar mengadakan Wawasan Kebangsaan yang dikhususkan kepada siswa/siswi kelas 9 (kelas 3) SMPN 1 Papar Kabupaten Kediri, pagi ini. Wawasan kebangsaan bertemakan “Indonesia Milik Semua rakyat Indonesia” terfokus pandangan dari suatu kerukunan antar umat beragama dari berbagai sudut pandang yang berbeda-beda, guna memberikan satu asumsi dan satu persepsi tentang kerukunan antar umat beragama, rabu (21/12/2016)
“Fakta yang ada, kita hidup berdampingan dengan umat beragama lain di tempat kita, terkadang kita bertanya-tanya tentang apa yang mereka lakukan dalam beribadah. Maka munculah pertanyaan yang beraneka ragam tentang agama lain. Ketika pertanyaan itu sampai pada orang yang tidak tepat untuk menjawab, akan muncul jawaban yang bisa membuat anda berpikiran negatif terhadap agama lain,” kata Kapten Inf Tafsir pada awal wawasan kebangsaannya.
“Pada tahap selanjutnya akan timbul perbincangan kecil dengan umat beragama lain, tapi biasanya akan terus berkembang sampai pada perdebatan tentang agama, tentu perdebatan tidak akan selesai karena dasar yang dipegang ialah berbeda. Lalu munculah logika manusia, yang dijadikan dasar menyerang agama lain. Tentu saja menyerang agama lain dengan dasar logika, sangatlah tidak relevan karena logika sendiri tidak dapat mengimbangi agama, logika dan agama berada di dimensi yang berbeda,” sambung Kapten Inf Tafsir.
“Menghormati saat teman atau siapapun sedang beribadah setidaknya jangan berisik dan merusak suasana beribadah. Berdoalah dengan caramu sendiri. Kalau anda tidak bisa menghormati agama lain setidaknya jangan menganggu orang lain beribadah, Itu lebih baik dan merupakan sikap sederhana menjaga hubungan antar umat beragama,” pungkas Kapten Inf Tafsir diakhir wawasan kebangsaannya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Papar, Drs. Sukardi menambahkan, sebagai warga negara Indonesia yang berpegang pada prinsip dasar negara, sepatutnya menjadikan Pancasila sebagai dasar kehidupan bersosial masyarakat. Untuk itu ,semua warga negara Indoensia harus menerima Bhinneka Tunggal Ika hadir ditengah-tengah kehidupan masyarakat, tanpa harus ada diskriminasi ataupun intervensi.