Covid-19 merupakan virus yang menggemparkan dunia saat ini, banyak negara-negara yang sudah terjangkit virus tersebut, yang diduga pertamakali berasal dari negara China tepatnya di kota Wuhan.
Asal mula covid-19 ini bermula dari kasus lokal, yang disebabkan oleh kasus impor dari wilayah luar asal atau transmisi lokal antar penduduk. Kesimpulan dari beberapa ahli ada yang menyatakan jika virus tersebut mampu bertahan hidup di daerah yang bersuhu rendah dan kering, walaupun di negara-negara lain virus tersebut juga mampu bertahan hidup di daerah dengan suhu yang sebaliknya.
Dunia yang gempar akan kasus covid-19 dan menyatakan bahwa negara China lah yang meyebabkan asal virus tersebut, hal ini dikarenakan pada tanggal 31 Desember 2019 saat pertamakalinya China melaporkan bahwa ada penyakit baru. Kemudian Pada pengujung tahun 2019, kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China mendapatkan pemberitahuan tentang adanya sejenis pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui.
Infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru itu terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Menurut pihak berwenang, beberapa pasien adalah pedagang yang beroperasi di Pasar Ikan Huanan. Covid-19 di Indonesia pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo secara resmi di Istana Negara tanggal 2 Maret 2020. Kasus yang terjadi di Indonesia diawali oleh dua warga negara Indonesia yang terkena positif covid-19 tersebut mengadakan kontak dengan warga Jepang yang datang ke Indonesia.
Kemudian pada tanggal 11 Maret 2020 pertama kalinya warga negara Indonesia meninggal akibat covid-19. Korban tersebut adalah seorang lelaki berusia 59 tahun, diketahui sebelumnya lelaki tersebut menghadiri acara seminar di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 25-28 Februari 2020. Di minggu yang sama, pasien 01 dan 03 dinyatakan sembuh. Kedua pasien yang resmi dinyatakan sembuh dan boleh meninggalkan rumah sakit pada 13 Maret 2020 itu adalah kesembuhan pertama kali pengidap Covid-19 di Indonesia.
Pasien 02 yang berusia lanjut, yakni 64 tahun, juga berhasil mengatasi Covid-19. Sebulan lebih sesudah masuknya Covid-19 ke Indonesia, untuk pertama kalinya tercatat angka kesembuhan pengidap covid-19 lebih besar dari jumlah penduduk yang meninggal karena virus tersebut. Tanggal 16 April 2020, data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan 548 pasien yang sembuh, sedangkan jumlah pasien meninggal 496 orang. Namun, data kesembuhan pasien Covid-19 yang melampaui angka pasien meninggal bukanlah tanda bahwa wabah virus ini akan segera teratasi di Indonesia.
Sejauh ini, angka kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Baru sebulan lebih sejak dinyatakan resmi muncul jumlah kasus pengidap virus korona di Indonesia mencapai di atas 5.500 kasus.
Kasus Covid-19 kini semakin meningkat, hal ini terjadi pada saat masa transisi PSSBB di DKI Jakarta. Pelonggaran PSBB ini membuat mayoritas kegiatan perkantoran kembali normal. Seiring dengan hal tersebut angka kasus covid-19 meningkat. Kenaikan drastis penularan ini ditemukan di perkantoran DKI Jakarta yaitu terdapat 459 kasus covid-19 (sumber dari kompas.com).
Melihat kenaikan yang sangat drastis tersebut membuat masyarakat semakin panik, terutama karyawan yang bekerja di perkantoran. Yang menjadi penyebab terjangkitnya penularan covid-19 di area perkantoran yaitu karyawan yang berangkat dari rumah kemudian memakai kendaraan umum, disitu banyak orang-orang yang berasal dari berbagai tempat dan ada pula yang tidak memakai protokol kesehatan, hal tersebut bisa mendukung terjadinya penularan covid-19, kemudian jarak duduk yang ditempati penumpang juga tidak berjarak.
Selain hal tersebut ada juga penyebab terjadinya penularan covid-19 di dalam gedung perkantoran yaitu karyawan yang melepas masker saat bertemu dengan teman sesama karyawan di dalam kantor kemudian berbincang tanpa menggunakan masker dan tidak berjarak atau berdekatan, pada saat istirahat karyawan berada di kantin dan berkumpul dengan teman tanpa menggunakan masker berbincang-bincang dengan waktu yang lumayan lama dengan jarak berdekatan, berjabat tangan dengan teman sesama karyawan dan tidak mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, udara yang berada di dalam kantor sirkulasinya kurang lancar, ruangan rapat yang kecil dan sering kali jika ada rapat semua pegawai berbicara tanpa menggunakan masker.
Dari penyebab tersebut kita dapat mencegah penularan covid-19 di dalam perkantoran yaitu dengan cara yang pertama gunakan kendaraan pribadi untuk meminimalisir tertularnya covid-19, yang kedua memakai protokol kesehatan seperti menggunakan masker, yang ketiga ketika sampai di kantor harap mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, jika tidak ada air bisa menggunakan hand sanitizer, yang keempat jangan melepas masker di dalam kantor karena kita tidak tahu virus itu berada dimana saja, yang kelima jaga jarak dengan teman karyawan, yang keenam jika berbicara hendaknya jaga jarak dan jangan berbincang terlalu lama.
Penulis : Nur Rufaida (Perbankan Syariah)