Buka Mapsi SD Tingkat Kecamatan Winong ke-24, Sumitro Minta Peserta Junjung Sportivitas
WINONG, PATINEWS.COM
KELOMPOK KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH DASAR (KKG PAI SD)
KECAMATAN WINONG
Lomba MAPSI SD ke 24 Tingkat kec. Winong, Sumitro menyampaiakn Dunia Pendidikan Bukan Hanya Materi, tetapi Imbangi Dengan Interaksi
Buka Mapsi SD Tingkat kematan winong ke-24, sumitro Minta Peserta Junjung Sportivitas
Ajang lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) SD ke 24, Tingkat kecamatan winong Tahun 2023 bisa menjadi kawah candradimuka pembentukan generasi islami. Disini peserta harus mampu mengasah diri akan bakat dan keterampilan serta keahlian atas bimbingan guru agama Islam masing-masing.
Pembukaan MAPSI SD ke 24 Tingkat kecamatan winong Tahun 2023 yang berlangsung hari rabu (2/8) di Korwilcam BP kec. Winong. Hadir untuk membuka kegiatan korwilcam Winong, Bapak Sumitro,S.Pd, MH didampingi Ketua KKG PAI SD Kecamatan Winong.
Dalam sambutan pembukaannya korwilcam winong, Sumitro,S.Pd, MH, menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada KKG PAI yang telah menyelenggarakan kegiatan MAPSI, beliau menekankan bahwa tujuan utama MAPSI adalah sebagai tolak ukur penerapan kurikulum PAI SD dan keberhasilan pelaksanaan PAI di Sekolah.
“Selamat untuk ananda Fasya Azkia Vaninda sebagai juara 3 lomba karya tulis ilmiah dari SDN Wirun, saya harap ajang prestasi ini harus disertai sportifitas. Bagi guru pembimbing, kalah menag bukan tujuan, akan tetapi bagaimana kita mendedikasi diri untuk mewujudkan ruh agama Islam di dunia pendidikan ini,” ucap Sumitro.
Untuk itu Sumitro mengharapkan event MAPSI benar-benar menjadi ajang memamahi dan meningkatkan keberadaan seni Islami yang semakin tergerus perkembangan zaman. Tetapi harus ada lomba yang disesuaikan dengan zaman, seperti komputerisasi dan digitalisasi itu sangat penting dan dibutuhkan untuk meningkatkan ketrampilan beragama dalam kehidupan sehari-hari yang pada akhirnya akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
“Kalau kita sebagai guru agama mengambil hikmah dari kegiatan ini, saya yakin bahwa ketika anak belajar agama di sekolah akan meriah seperti sekarang ini. Tidak hanya materi yang diberikan, tetapi ada interaksi, sehingga setelah diterangkan, besoknya bisa dipraktikkan,” jelas korwilcam. Maka sumitro meminta para guru membuka mindset anak-anak, karena setiap anak memeiliki kemampuan dan cita-cita yang tinggi, dan menurutnya itu bisa kita sematkan dari pelajaran di sekolah.
(*)