Memasuki masa tenang jelang Pemilu ini, Komisioner KPU, Arief Budiman, mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan masa tenang dengan merenung sebelum menentukan sikap dan pilihan nanti. Dia berharap masyarakat nanti tidak apatis atau golput (golongan putih). Sebab Pemilu memberikan kesempatan bagi rakyat untuk memilih pemimpin dan menentukan masa depan bangsa.
Mantan Ketua KPU Provinsi Jawa Timur itu mewanti-wanti masyarakat agar tidak terjebak dalam politik uang. Bagaimanapun, politik uang adalah awal dari perilaku koruptif khususnya bagi para pejabat yang nantinya terpilih. “Jangan money politics,” imbuhnya.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) juga turut mengingatkan kepada seluruh partai politik dan para calon anggota legislatifnya untuk tidak melakukan kampanye saat masa tenang jelang berlangsung. Apalagi politik uang.
Ihwal politik uang jelang pemilu ini dinilai Bawaslu sebagai salah satu titik rawan pelaksanaan pemilu. Dalam Surat Edaran nomor 0361/Bawaslu/IV/2014 berisi data dan informasi terbaru terkait Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) terdapat tiga variabel penting untuk menentukan tingkat kerawanan suatu daerah, yaitu:
Pertama, dampak elektoral. Aspek ini terkait dengan persolan DPT yang sampai ditetapkan oleh KPU masih bermasalah. Kemudian, berkaitan dengan data hasil perolehan suara Pemilu tahun sebelumnya di setiap daerah pemilihan (dapil).
“Imbas dari dampak elektoral ini adalah berpindahnya kursi calon tertentu ke calon lain,” tulis Bawaslu.
Kedua, akses pengawasan. Aspek ini berkaitan dengan kondisi geografis suatu daerah. Menurut Bawaslu, semakin sulit jangkauan suatu daerah yang dipengaruhi faktor transportasi maupun sarana komunikasi, maka semakin tinggi tingkat kerawanannya.
Ketiga, potensi terjadinya money politics. Hal ini dapat dipengaruhi dari faktor indeks kemiskinan suatu daerah.
Bawaslu mencatat, berdasarkan variabel-variabel di atas, dari 6.524 kecamatan yang ada di seluruh Indonesia, ada 729 kecamatan yang tergolong sangat rawan dan 1422 kecamatan yang tergolong rawan dan selebihnya tergolong aman.
sumber: http://fokus.news.viva.co.id/news/read/494603-masa-tenang-pemilu–waspada-politik-uang