Tangani Lonjakan Kasus DBD, Agus Sunarko Camat Dukuhseti Ambil Langkah Cepat
DUKUHSETI, PATINEWS.COM
Lonjakan kasus Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Pati menjadi sorotan setelah data Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat tingginya angka kasus di beberapa kecamatan. Menurut Dinkes, Kecamatan Dukuhseti menempati posisi tertinggi dengan 47 kasus, diikuti oleh Kecamatan Margoyoso (46 kasus) dan Kecamatan Pati (45 kasus).
Dalam menanggapi hal ini, Camat Dukuhseti, Agus Sunarko, S.STP., M.Si., mengambil langkah cepat dengan menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama instansi terkait. Rakor tersebut melibatkan Kepala Puskesmas Dukuhseti dan Tim Penanggulangan DBD Kecamatan Dukuhseti. Agus Sunarko menegaskan urgensi menuntaskan permasalahan DBD demi mencegah korban lebih lanjut.
“Kasus ini sudah menelan korban, bahkan ada yang meninggal dunia. Jadi kita harus konsen untuk menuntaskan permasalahan ini. Jangan sampai ada korban lagi,” tegasnya saat rakor di Kantor Kecamatan Dukuhseti pada Senin (11/12).
Sebagai tindakan konkret, Pemerintah Kecamatan akan mengadakan kerja bakti “Jumat Bersih” pada 15 Desember 2023. Kegiatan ini melibatkan Kader Gelatik, BPD, RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh lapisan masyarakat. Agus Sunarko menjelaskan bahwa kegiatan Jumat Bersih akan dilakukan di lingkungan rumah masing-masing dan didokumentasikan untuk dilaporkan ke Kecamatan Dukuhseti.
Langkah ini didasarkan pada masukan dari Puskesmas dalam penanganan DBD. Camat Agus Sunarko menginstruksikan jajarannya untuk gencar dalam gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Penanganan yang direkomendasikan adalah PSN dan fogging. Namun, berdasarkan analisis, PSN dianggap lebih efektif daripada fogging, yang dapat membuat nyamuk menjadi resisten dan mencemari lingkungan serta pernafasan manusia,” jelasnya.
Gerakan PSN, yang dikenal sebagai 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang, dan poin plus lainnya), dianggap lebih efektif dalam memberantas nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD. Selain itu, Camat Agus Sunarko menambahkan, “Intinya semua tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk harus diberantas. Penanganan DBD tidak hanya melibatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk, tetapi juga mengenali gejala demam berdarah seperti demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot dan sendi, serta area di belakang mata.”
Camat Agus Sunarko, yang akrab disapa Agsun, mengingatkan masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala tersebut. Diakhir pernyataannya, Agsun menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat dalam upaya pencegahan DBD.
Dengan langkah-langkah konkret yang diambil oleh Pemerintah Kecamatan Dukuhseti, diharapkan dapat mengendalikan dan menurunkan angka kasus DBD di wilayah tersebut serta memberikan perlindungan maksimal kepada warga.
(*)