Soroti Kondisi RSUD Soewondo Pati, Bupati Sudewo Siapkan Penataan Total
PATI, PATINEWS.COM
Akhir – akhir ini, kondisi RSUD Soewondo menjadi sorotan tajam setelah Bupati melakukan inspeksi mendadak pada Jumat (11/4/2025). Dalam kunjungannya, Bupati menyampaikan keprihatinan mendalam atas buruknya fasilitas rumah sakit milik daerah itu.
> “Rumah sakit ini sangat memprihatinkan. Sarana-prasarana tidak layak, konektivitas antarbangsal buruk, udara pengap, bahkan lantai keramik saja tak seragam—bermacam bentuk dan warna,” ungkap Bupati dengan nada prihatin.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Pati segera mengambil langkah serius. Pemkab menggandeng firma arsitektur ternama dari Jakarta, PT PENTA, untuk melakukan penataan ulang RSUD Soewondo secara menyeluruh dan profesional.
“Penataan ini harus dilakukan oleh tenaga ahli. Insya Allah, hasilnya tidak akan mengecewakan dan anggaran tidak akan terbuang sia-sia,” tambahnya.
Tantangan Anggaran dan Harapan Baru
Di tengah upaya perbaikan, persoalan anggaran menjadi hambatan besar. Bupati mengungkapkan bahwa keuangan RSUD Soewondo saat ini sedang dalam kondisi tidak sehat.
“Bisa dibilang, rumah sakit ini tak punya uang. Tapi kami akan upayakan dukungan dari APBD agar perubahan tetap bisa dijalankan,” tegasnya.
Namun di balik tantangan itu, harapan pun muncul. Direktur baru RSUD Soewondo, dr. Rini Susilowati, dinilai sebagai sosok yang mampu membawa perubahan bertahap dengan pendekatan profesional dan humanis.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga menyoroti proses rekrutmen pegawai RSUD yang belakangan diterpa isu tak sedap. Meski seleksi dilakukan melalui tes tertulis dan wawancara, dugaan praktik suap tetap mencuat.
“Ada yang masuk tanpa prosedur, bahkan diduga menyuap Rp 80 juta sampai Rp 100 juta per orang. Jika mereka mau lapor polisi karena tak lolos, silakan. Tapi kami juga siap lapor balik,” ujarnya tegas.
Bupati menegaskan bahwa dirinya tidak akan menoleransi kecurangan dalam seleksi pegawai. Bahkan jika terbukti ada pegawai tetap yang menyuap, ia menyatakan siap langsung melakukan pemecatan.
“Saya ingin rumah sakit ini memiliki SDM yang profesional, ramah, dan ikhlas melayani. Bukan hanya pintar, tapi juga beretika,” pungkasnya