Siap Ekspor, Empat Pelaku IKM Pati Ikuti Workshop dan Verifikasi Perusahaan
SEMARANG – PATINEWS.COM
Menyikapi pertumbuhan ekonomi dunia yang lesu di tahun 2020 akibat pandemic covid19 pemerintah melalui Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) bersama fasilitator profesional akan melakukan Export Coaching Program (ECP) tahun 2021 selama kurang lebih 1 tahun serentak akan dilaksanakan di tiga provinsi yakni regional Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah mengadakan Workshop dan Verifikasi Perusahaan Export Coaching Progam selama empat hari dari tanggal 22-25 Februari 2021 bertempat di Hotel Gets Semarang.
“Tujuan pemerintah dalam program ini untuk mencetak eksportir baru sehingga dapat meningkatkan jumlah eksportir. Tentu akan berdampak positif, jika nilai ekspor meningkat, maka dapat meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Nasional,” tegas Muhammad Arif Sambodo, SE, M.Si Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah saat membuka pelatihan Workshop dan Verifikasi Perusahaan Export Coaching Program, Senin (22/2/21).
Dalam pembukaan pelatihan ECP ini disampaikan bahwa ECP tahun lalu di tahun 2020 telah mencapai transaksi total Rp. 34,9 Milyar meskipun di tengah pandemi covid-19 namun masih mampu bertahan dalam pelaksanaan ekspor.
Pendampingan ECP kali ini akan dimulai di bulan Maret 2021. Ada 8 tahapan ECP yang harus dilalui yakni
1. Workshop dan verifikasi perusahaan
2. Training of exporter
3. Pendampingan market development
4. Pendampingan produk
5. Business macthing
6. Training of exporter lanjutan
7. Progress monitoring
8. Evaluasi
Sebelumnya PPEI telah melakukan penyaringan dari 300 pendaftar menjadi 40 peserta workshop, 4 diantaranya adalah IKM dari Pati akan dilakukan verifikasi sesuai data di lapangan.
Empat IKM tersebut yakni CV. Sinar Mulyo Kapok (Karaban), CV. Amri Barokah (Margorejo), PT. Wadja Karya Dunia (Tlogowungu), dan CV. Syams Indonesia Handicraft (Juwana)
Industri Kecil Menengah (IKM) yang terjaring ini, termasuk IKM terkualifikasi ada yang sudah tembus export di beberapa Negara, ada yang sudah export lewat pihak ke 3 dan ada pula memiliki produk unggulan tapi belum pernah export.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa yang ikut pelatihan ini benar-benar siap ekspor dan siap berkolaborasi bersama fasilitator PPEI yang professional.
Adimas Wakil Direktur CV. Sinar Mulyo Kapok salah satu IKM dari Pati dengan produk Kapok Fiber telah terjaring dalam pelatihan ECP 2021.
“Kami telah menunggu program pemerintah ini yang mana akan dilakukan inkubasi sampai berhasil melaksanakan ekspor di NTE (Negara Tujuan Ekspor) sebab produk Kapuk Fiber punya pasar yang potensial dan sangatlah ramah lingkungan,” Ungkap Adimas.
Wakil direktur CV. SMK ini mengaku perusahaannya telah melakukan ekspor untuk pertama kalinya di Agustus 2020 yang lalu melalui pihak ketiga. Selain itu, kemarin bertepatan saat mengikuti workshop ini CV. SMK telah menerima hasil uji sampel yang dikirim ke Jepang.
“That Java Kapok is Indonesia’s most Eco Friendly Fiber,” Ungkap Client Jepang.
“Semoga dengan inkubasi ECP ini, bisa memberi dampak positif ke Masyarakat Kabupaten Pati. Karena dapat menyerap tenaga kerja danmembuka lahan pekerjaan baru. Sehingga mampu memberikan PAD Kabupaten Pati dan Devisa Negara. Sebab sangatlah besar potensi pasar untuk produk kapuk randu di luar sana,” Jelas Adimas.
(pn/adm)