Penjaga Kapal Ditemukan Tak Bernyawa di Dermaga Juwana, Polisi Ungkap Penyebabnya
PATI – PATINEWS.COM
Suasana sore di dermaga Pabrik Es PT. Nelayan Mina Lestari, Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana, mendadak mencekam, Sabtu (21/6/2025). Seorang pria lanjut usia ditemukan meninggal dunia di dalam kamar mesin kapal KM. Berkah Lumintu GT. 99. Korban diketahui bernama Yatin bin M. Senok (74), warga Desa Karang, Juwana, yang bekerja sebagai penjaga kapal.
Penemuan jasad bermula dari rasa curiga Parmono bin Parto Paimin (52), nelayan asal Trimulyo, yang sempat bertemu korban pagi hari di warung Mbah Nah dekat dermaga. “Biasanya Pak Yatin kembali ke warung sore hari untuk salat Asar dan minum kopi, tapi kali ini tidak muncul,” ungkap Parmono.
Kekhawatiran itu mendorong Parmono mencari keberadaan korban. Bersama Suki bin Suripto (46), nelayan dari Bajomulyo, mereka menyusuri area kapal dan menemukan Yatin sudah tergeletak tak bernyawa di ruang mesin yang memiliki kedalaman sekitar 3–4 meter.
Kejadian tersebut segera dilaporkan ke Sat Polairud Polresta Pati, yang langsung menerjunkan personel ke lokasi. Polisi mengamankan tempat kejadian, melakukan pengecekan awal, serta berkoordinasi dengan Tim Inafis Satreskrim Polresta Pati dan Puskesmas Juwana untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kasat Polairud Kompol Hendrik Irawan menyatakan bahwa korban mengalami luka-luka akibat benturan keras, namun tidak ditemukan tanda kekerasan. “Korban diduga terpeleset dan jatuh dari dek ke ruang mesin kapal. Luka di tubuhnya menunjukkan dampak kecelakaan, bukan penganiayaan,” tegasnya.
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan luka robek di tulang kering kaki kanan, patah tulang lengan kanan bawah, lebam di mata kanan, serta luka di dahi dan hidung. Barang-barang pribadi seperti ponsel, uang tunai, dan permen masih berada di saku celana korban.
Setelah proses identifikasi, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga. Melalui surat pernyataan resmi, keluarga menolak autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
Polisi telah meminta keterangan dari saksi-saksi, memverifikasi kronologi kejadian, serta memastikan tidak ada unsur pidana. Kompol Hendrik juga mengimbau pemilik kapal dan pengelola pelabuhan untuk meningkatkan keselamatan kerja, terutama di area berisiko seperti kamar mesin.
Sebagai langkah preventif, Sat Polairud Polresta Pati terus menjalankan program Si Pola Cekal (Polisi Polairud Cegah Kebakaran dan Kecelakaan Kapal), yang meliputi edukasi keselamatan, pengecekan rutin kapal, hingga pelatihan penanganan darurat.
(*)