Patinews.com – Jakarta, Tertangkapnya Ridho Rhoma, Artis dan Penyanyi sekaligus anak Raja Dangdut Rhoma Irama sangat mengejutkan khalayak masyarakat, bagaimana tidak Sang Raja Dangdut Rhoma Irama yang dikenal Sebagai Ustadz dan Kyai serta berdakwah anti narkoba lewat lagu – lagunya bersama Soneta ternyata kecolongan hingga anaknya terjerumus memakai barang haram itu tanpa diketahui Ayahandnaya H. Rhoma Irama.
Menurut Pengamat Dunia Hiburan, Zandre Badak bahwa kalangan artis adalah sasaran empuk para bandar, selain sebagain kerap di Dunia Gemerlap (Dugem), bagi yang tidak suka dugem banyang yg menjadikan alasa tuntukan kerjaan dan stress kurang istirahat sering kali menjadi sasaran bandar untuk menggoda para artis ke lembah hitam Narkoba.
“Artis kan sebagain suka Dugem dan di tempat dugem ajang peredaran narkoba merajalela, namun bagi artis yang tidak suka dugem sering kali memakai narkoba sebagai pengobat stres atau tuntutan kerjaan karena kurang istirahat”, ujar Zandre Badak yang juga memenejeri beberapa artis ternama ini.
Dalam beberapa kesempatan, lanjut Zandre, Bang Haji ( sapaan akrab Rhoma Irama) membela anaknya dan sering bilang, Ridho tidak mungkin memakai narkoba, merokok saja tidak apalagi memakai narkoba, itu gang kerap diucapkan kala terjadi kecelaan mobil Ridho, dengan kejadian ini menjadi pelajaran buat kita bahwa wajah alim, anak Ustadz belum jaminan tidak terjerat Narkoba.
KoordinatorMedia Center Komnas Anak ini juga mengatakan bahwa Narkoba sdh menjadi musuh Nasional dan wajib kita perangi, sehingga Ususl Bapak Kombes Pol Slamet Pribadi untuk Test Urine artis patut kita dukung demi mencegah peredarab Narkoba agar tidak kian merajalela di dunia artis.
Saran Zandre Badak, “bagi orang tua semakin lebih ketat dan intens dalam mengawasi anaknya tidak hanya anak remaja dan menginjak dewasa, kini anak – anak pun jadi incaran para bandar melalui permen, guna merusak otak dan syaraf para generasi muda Indonesia yang akan menjadi masa depan bangsa”.
“Tidak ada indah dan enaknya dengan Narkoba, yang ada hanya bencana, keluarga malu, pemakai jadi pecandu dari putus urat syaraf, sampai mati sia – sia karena over dosis hingga lenyap segala cita – caitanya, menderita di jeruji besi dan sangat meyengsarakan dirinya dan orang – orang sekitar, bahkan bangsa dan negara pada umumnya, intinya Narkoba No Prestasi Yess itu harga Mati”, pungkasnya. (Patinews.com/ ys)