Kisah Manis Kontingen SCN Pati Borong Medali di Final Thailand International Mathematical Olympiad (TIMO)
“Kami Tim LKP SCN pastinya sangat bersyukur dan bangga, karena dapat mengantar para anak desa dari berbagai penjuru pelosok di Pati meraih prestasi di level internasional”. Ujar koordinator LKP SCN Pati, Ali Syarifuddin
Thailand International Mathematical Olympiad (TIMO) merupakan ajang olimpiade matematika tingkat intenasional tahunan yang diselenggarakan oleh Olympiad Educational Center (OCEC) dan telah diikuti lebih dari 14 negara Asia dan sekitarnya. Diketahui TIMO menjadi salah satu ajang olimpiade matematika yang terkenal dengan level soal-soal yang memperlukan daya pikir dan analitis yang tinggi. Materi-materi matematika seperti Logical thinking, Arithmetic, Number theory, Geometry, dan Combinatorics menjadi tantangan soal yang harus mereka kerjakan.
Chiang Mei Hall Thailand menjadi saksi bisu kontingen SCN Pati menempatkan nama-nama mereka dalam jajaran para peraih medali di final ajang Olimpiade Matematika Thailand (TIMO). Kompetisi tersebut berlangsung selama tiga hari dari tanggal 20-23 Februari 2025, diikuti oleh para kontingen LKP Senyum Cerdas Indonesia (SCN) Pati yang berasal dari beberapa sekolah di daerah Pati. Para peserta yang berhasil menempati podium juara final TIMO terdiri dari Amel Galuh Lukhita dari MA Abadiyah Kuryokalangan meraih Gold Medal, Farand Danadyaksa siswa SMA PGRI 2 Kayen, dan Nadiya Shofiya siswa MI Tarbiayul Islamiyah Winong memperoleh Silver Medal, peraih Bronze Medal Zahra Amandita dari SMA PGRI 2 Kayen serta Aldy Finza Tyan Kusuma dari SMA PGRI 2 Kayen memperoleh dari Merit Award.
“TIMO bukanlah ajang olimpiade pertama yang pernah saya ikuti, namun dengan prestasi yang Alhamdulillah saya peroleh kali ini, tentu saya sangat bersyukur dan bangga. Saya persembahkan medali ini untuk almamater, orang tua dan pastinya tim pembimbing LKP SCN yang telah mendukung saya”, ungkap Amel nama sapaan Amel Galuh Lukhita. Sementara itu peraih Zahra Amandita siswa SMA PGRI 2 Kayen tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya usai mengikuti final ajang olimpiade level internasional tersebut. “Merupakan experience yang seru mengikuti TIMO di Thailand. Selain mengukur kemampuan matematika, aku juga melatih keberanianku untuk bisa berinteraksi dengan kompetitor dari berbagai negara.” Urai siswa berzodiak aries itu.
Torehan prestasi ini tidaklah didapat para kontingen LKP SCN Pati dengan instan. Persiapan matang mereka lakukan sejak akhir bulan November 2024 hingga pertengahan bulan Februari 2025 secara intensif. Rutin bimbingan dengan tentor, karantina sambil terus latihan soal, dan berlatih dasar berbahasa Inggris dilakukan oleh para peserta dengan disiplin. “Bulan Desember saya karantina selama seminggu. Kemudian bulan Januari saya karantina selama kurang lebih 10 hari. Bulan Februari saya karantina selama kurang lebih 2 Minggu. Selain hari karantina, saya pembinaan secara offline disekolah.” Urai Amel. “Bimbingan intesif dilakukan dalam suasanya yang menyenangkan, para tentor LKP SCN menyampaikan dan menjelasakan penyelesaian soal dengan sederhana, sehingga membuat saya mudah memahami materi-materi matematika.” Ujar Aldy Finza Tyan Kusuma, peserta asal Desa Wotan Sukolilo Pati.
Prestasi olimpiade matematika tingkat internasional yang telah diraih para kontingen LKP SCN Pati di final TIMO ini membuktikan bahwa kemampuan matematika anak desa mampu bersaing ditingkat global. Pencapaian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi generasi muda untuk pantang menyerah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.