Kampung Jamu Pati Terus Berinovasi
PATI, PATINEWS.COM
Pagebluk Covid-19 yang belum juga usai membangkitkan kreativitas masyarakat. Mereka mencoba bertahan dengan berinovasi. Seperti yang dilakukan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Pati bersama TP PKK Desa Kutoharjo.
Kampung Jamu yang dikembangkan sejak Maret 2019 lalu terus dioptimalkan dengan beragam inovasi. Salah satunya, menciptakan hand sanitizer dari daun sirih.
Hal ini diungkapkan Ketua TP PKK Kabupaten Pati Musus Indarnani Haryanto saat live Instagram PKK Menyapa bersama Ketua TP PKK Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo, Rabu (4 November 2020).
Iq mengungkapkan bahwa selama pandemi Covid, pihaknya bersama warga berinisiatif membuat hand sanitizer dari daun sirih yang terhitung aman.
Bahannya mudah diperoleh karena ditanam di Kampung Jamu yang dikelola warga. Cara membuatnya juga gampang.
“Daun sirih dipotong-potong, direbus kurang lebih lima menit. Kemudian dipindah dan dikukus untuk mengeluarkan zat-zat di daun sirih. Setelah itu diambil daunnya, airnya didinginkan. Tambah air jeruk atau sejenisnya, kemudian baru bisa dikemas,” terangnya.
Diakui, produknya itu sudah dipasarkan, baik di lingkungan sekitar maupun secara online melalui Lapak Kampung Jamu. Pihaknya juga mengkreasikan berbagai empon-empon menjadi produk jamu dalam bentuk sirup, maupun kering, dengan kemasan menarik, yang memiliki nilai jual tinggi.
Seperti, sirup mengkudu yang dipercaya berkhasiat menurunkan kolesterol dan asam urat. Ada pula kunyit putih kering, teh daun kelor, teh daun insulin, teh daun bidara, hingga jamu gempur batu.
“Pandemi ini permintaan jamu juga meningkat, untuk meningkatkan imunitas tubuh. Kampung Jamu juga menjadi media edukasi bagi anak-anak dalam mengenal tanaman jamu,” urai Musus.
Kendati demikian, dalam menekan kasus Covid-19, pihaknya gencar menyosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Sebab, membiasakan PHBS di masyarakat memang bukan perkara mudah.
PHBS yang penting dilakukan saat pandemi ini lanjutnya, diantaranya adalah beraktivitas fisik minimal 30 menit, menggosok gigi sedikitnya dua kali dalam sehari, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sesering mungkin, dan makan makanan dengan gizi seimbang.
Lebih lanjut ia mengatakan, kegiatan berolahraga bisa dilakukan menyesuaikan dengan kemampuan fisiknya. Jika tidak kuat bersepeda, tetap bisa olahraga dengan berjalan kaki seperti yang dia lakukan.
“Sesuaikan dengan tubuh, sesuai dengan usia. Diharapkan bisa meningkatkan imun,” sambungnya.
Tak hanya itu, kegiatan gosok gigi dua sampai tiga kali sehari merupakan hal penting. Sebab dalam rongga mulut terdapat virus. Bahkan, cuci tangan pakai sabun juga harus dibiasakan, khususnya sebelum dan sesudah makan, usai buang air besar maupun kecil, dan setelah beraktivitas. Jangan lupa makan bergizi, termasuk memperbanyak konsumsi ikan, ditambah madu.
“Kami juga terus mengingatkan warga untuk melaksanakan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, serta menjaga jarak. Makan bergizi, ditambah madu. Jangan lupa, selalu bersyukur dan bahagia, sehingga memunculkan keinginan berinovasi,” ujar Musus.
Ketua TP PKK Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo mengapresiasi inovasi yang dilakukan TP PKK Pati beserta jajarannya itu. Semangat dan energi positif tersebut diharapkan menular pada daerah lainnya, sehingga terus berupaya, pantang menyerah, mengoptimalkan potensi wilayahnya sebaik mungkin. Sehingga dapat memberikan nilai ekonomi bagi warga.
“Pandemi Covid adalah kesempatan atau tantangan untuk melahirkan inovasi luar biasa. Seperti di Kampung Jamu Pati yang awalnya hanya menanam bahan jamu, tapi berinovasi dengan membuat hand sanitizer dari daun sirih. Itu inovasi dan semangat yang luar biasa,” tandasnya.
Fungsi Kampung Jamu sebagai media pembelajaran bagi anak pun merupakan terobosan yang baik. Sebab, anak tak hanya mengenal nama latin tanaman seperti yang diajarkan di sekolah, tapi mengerti bentuk dan kegunaannya.
“Misalnya, anak tahunya nama latin Moringa oleifera. Ternyata, itu daun kelor yang di desanya banyak, tapi anak-anak tidak tahu,” lanjut Atikoh.
(*/jtg)