Industri, Lingkungan dan Masyarakat
Oleh : Ainun Fitri Mughiroh, S.Sos., M.I.Kom
(Dosen Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng)
Salah satu permasalahan di Indonesia yang masih belum teratasi yaitu terkait dengan limbah perindustrian. Hal ini tentu tidak terlepas dari ulah tangan manusia itu sendiri. Disamping itu, tingkat kesadaran dan tanggung jawab manusia terkait kesehatan lingkungan sangatlah kurang. Seringkali manusia lalai bahwa hal tersebut memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup di masa yang akan datang. Kampanye yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan atau kepedulian lingkungan tak henti dilakukan, baik melalui media massa, cetak maupun online. Kampanye tersebut tentunya ditargetkan untuk semua lapisan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan berbagai macam dampak yang ditimbulkan.
Kristanto (dalam Marlinang, 2021) mengatakan bahwa kerusakan lingkungan pada negara maju diakibatkan oleh teknologi yang semakin berkembang. Sementara di Indonesia sebagai negara berkembang kerusakan lingkungan diakibatkan oleh teknologi yang mereka import. Adanya perkembangan teknologi tentu harus disertai dengan penanganan yang diakibatkan oleh perkembangan tersebut. Akan tetapi, beberapa daerah memiliki pandangan bahwa hadirnya industri di suatu daerah juga disambut baik oleh beberapa kalangan, karena dianggap mampu membawa kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar. Beberapa masyarakat merasa dapat meningkatkan harkat hidupnya dengan bekerja di sektor perindustrian yang mampu membayar upah sesuai dengan standar yang ditentukan pemerintah. Upah di suatu daerah berbeda dengan daerah lain, ada yang lebih rendah atau lebih tinggi. Demi menghemat pengeluaran, buruh maupun pekerja industri lebih memilih tinggal berdekatan dengan tempat mereka bekerja, karena hal ini mampu menghemat pengeluaran pada sektor transportasi.
Demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah atau wilayah membutuhkan pemerataan pembangunan baik pemerataan infrastruktur ataupun SDM yang dapat berpengaruh dengan kesejahteraan. Berdasarkan analisa, industri menjadi salah satu solusi bagi kesejahteraan suatu daerah atau wilayah. Akan tetapi, perkembangan teknologi dalam suatu industri terkadang belum tentu membawa dampak baik bagi masyarakat sekitar. Setiap industri memiliki limbah dan dampak yang berbeda. Sehingga, mempengaruhi kesehatan jasmani dan rohani pada masyarakat sekitar. Asap atau polusi udara dan pencemaran air yang ditimbulkan oleh industri menjadi penyebab gangguan kesehatan jasmani. Sementara suara bising yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan industri menjadi salah satu penyebab gangguan kesehatan rohani yang mana dapat mengganggu konsentrasi dalam kegiatan peribadatan. Hal tersebut terjadi karena industri dan tempat tinggal masyarakat yang saling berdekatan. Hal ini, seharusnya menjadi sebuah PR bagi sebuah perindustrian. Bukan hanya sekedar tanggung jawab sosial melainkan juga tanggung jawab lingkungan.
Dalam sebuah perindustrian terdapat sebuah Corporate Social Responsibility yang memiliki fungsi membantu pemerintah dalam menangani masalah sosial seperti kemiskinan, pencemaran lingkungan, pengangguran, pendidikan dan lain sebagainya. Tanggung jawab CSR ini merupakan bentuk aksi sosial yang dilakukan oleh sebuah perindustrian atau perusahaan terhadap masyarakat, konsumen, pemegang saham dan karyawan. Dalam hal ini, tentu tidak berdampak hanya pada khalayak eksternal melainkan juga dengan khalayak internal serta industri itu sendiri. Adanya aksi dari program-program CSR tersebutlah akan dapat menjadikan nilai baik bagi perindustrian untuk bisa mendapatkan pengakuan maupun penghargaan dari masyarakat. Selain itu, bentuk tanggung jawab tersebut juga dapat terjalinnya hubungan baik antara industri dan masyarakat. Oleh sebab itu, sebuah industri harus mampu mengupayakan penuh aksi program CSR agar tidak saling merugikan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga tidak terjadi lagi ketimpangan sosial dalam lingkungan sekitar.