Penulis : Imam Muhlis Ali
Saat kecil dulu di akhir tahun 1980 an aku dan teman seangkatan hampir sering ‘nongkrong’ di Toko Kharisma didaerah aku. Beberapa kami betah membaca buku terutama buku komik. Buku Komik saat itu masih sederhana alias hitam putih. Dengan kualitas kertas agak buram tidak membuat kami saat itu bosan membaca.
Awal membaca komik aku ingat betul masih kelas 3 madrasah Ibtidayah (MI). kebetulan lokasi toko persewaan buku komik berjarak satu kilo meter dengan rumah aku. Dulu sedikit ada toko. Apalagi toko buku atau bacaan. Nah, kumanfaatkan betul membaca buku komik dengan baik. Biasanya sehabis sholat dluhur dan makan siang kami kesitu. Dulu belum ada sekolah TPQ apalagi masih sedikit yang ikut les. Ya, tidak setiap hari sih, biasanya pas tidak ada jadwal kegiatan belajar kelompok CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif).
Membaca komik ditempat toko Kharisma saat itu terasa nikmat. Apalagi pemiliknya ramah tidak ‘ngamukan’ pada anak-anak. Diperbolehkan membaca ditempat. Ada banyak yang menyewa buku komik.
Tapi aku dan teman-teman ‘cs’ (akrab) ku biasanya tidak menyewa alias kami hanya membaca secara bersambung. Kurang lebih dua jam kami membaca. Maklum saat itu kantong kami tidak ada uang cukup. Saat sekolah saja, uang jajan kami saat itu rata-rata 25 rupiah. Mesk begitu semangat kami membaca buku besar. Bahkan saat itu tak hanya buku komik, majalah dan koranpun kami baca. Sambil baca buku komik, aku makan krupukl lebar samiyer dan es cemut (es lilin).
Judul buku komik yang aku sukai saat itu adalah Si Buta Dari Gua Hantu, Jaka Sembung, Gundala, Hulk, Superman dan Komik cerita daerah nusantara. Ehmm…rasanya uenaaak…kalau sedang membaca buku komik dan bacaan lain. Berjam-jam kami betah membaca.