Tinjau Gagal Panen Akibat Banjir, Pemkab Pati Beri Bantuan ke Masyarakat Terdampak
PATI, PATINEWS.COM
Banjir Landa Pati, Pemerintah Turun Tangan Beri Bantuan untuk Petani dan Warga Terdampak
Penjabat (Pj) Bupati Pati, Sujarwanto Dwiatmoko, melakukan kunjungan langsung ke sejumlah wilayah yang terdampak banjir di Kabupaten Pati pada Minggu (9/2). Salah satu daerah yang paling parah terkena dampak adalah Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, di mana banjir menyebabkan gagal panen dan merendam pemukiman warga.
Dalam peninjauan tersebut, turut hadir Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pati, Kepala Dinas Sosial P3AKB Pati, Pj Ketua TP-PKK Pati, Camat Sukolilo, Muspika Sukolilo, serta perwakilan dari BPBD Pati. Sujarwanto menjelaskan bahwa banjir ini dipicu oleh jebolnya tanggul di wilayah Sukolilo, yang diperparah oleh aliran air dari Bendung Wilanglung yang mengalir ke wilayah Juwana.
“Beberapa desa di Kecamatan Sukolilo terendam, termasuk Desa Kasiyan. Sawah di Desa Poncomulyo yang seharusnya siap panen dalam 5-10 hari terendam air hingga mencapai bulir padi. Akibatnya, petani terpaksa memanen padi dalam kondisi basah, yang menurunkan kualitas beras,” ujar Sujarwanto.
Selain kerugian di sektor pertanian, banjir juga mengganggu kehidupan warga. Sebanyak 27 rumah terendam air setinggi lebih dari 40 cm, membuat warga tidak bisa beraktivitas normal. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah daerah segera memberikan bantuan logistik guna mencegah kekurangan pangan dan memastikan kesehatan warga terjaga. Puskesmas setempat juga memeriksa kesehatan warga setiap tiga hari sekali.
“Dinsos P3AKB dan BPBD telah menyalurkan bantuan berupa kasur, sembako, dan fasilitas kesehatan untuk warga yang mengungsi. Kami juga menerima bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupa 10 ton beras yang akan segera didistribusikan,” tambah Sujarwanto.
Pj Bupati juga menyampaikan keprihatinannya terhadap petani yang terpaksa memanen padi secara dini dengan hasil yang tidak optimal. Pemerintah berupaya agar Bulog menerima gabah petani tanpa mempertimbangkan kualitas, sesuai arahan Presiden dan Badan Ketahanan Pangan Nasional.
“Kami berterima kasih jika Bulog mau menerima gabah petani meski kondisinya tidak sempurna. Selain itu, normalisasi Sungai Wulan yang sedang dilakukan diharapkan dapat mengurangi dampak banjir di masa depan. Proyek normalisasi sepanjang 30 kilometer ini akan meningkatkan kapasitas aliran sungai hingga 1.300 liter/detik, jauh lebih besar dari banjir yang terjadi kemarin,” jelasnya.
Sujarwanto berharap, dengan dukungan dari pemerintah pusat, provinsi, dan masyarakat, Kabupaten Pati dapat segera pulih dari bencana ini. Pemerintah akan terus memantau kondisi warga dan membantu mengatasi segala kesulitan yang timbul akibat banjir.
(pn/prk /hms)