Tanggul Jebol Sungai Tuntang Grobogan Ditangani
GROBOGAN, PATINEWS.COM
Sebuah insiden tanggul yang jebol di Kabupaten Grobogan telah menyebabkan banjir melanda 12 kecamatan. Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, dalam kunjungannya ke wilayah terdampak di Kecamatan Gubug, menyatakan bahwa tindakan darurat telah diambil untuk menangani situasi tersebut.
“Dengan surutnya banjir ini, untuk menutup air yang masuk ke tanggul yang jebol, menggunakan sandbag. Ini ditutup dengan pasir untuk perbaikan darurat,” ujar Nana Sudjana.
Sementara untuk penanganan jangka panjang, pihak berwenang berencana untuk memetakan tanggul-tanggul yang rawan jebol guna dilakukan perbaikan. Nana menegaskan bahwa penanganan Sungai Tuntang, yang menjadi sumber banjir, tidak hanya terbatas pada satu kabupaten, melainkan melibatkan beberapa kabupaten karena merupakan satu rangkaian.
Tanggul Sungai Tuntang, yang menjadi bagian dari rangkaian tersebut, memiliki dampak yang merata dari Rawa Pening hingga Grobogan, bahkan ke wilayah Demak. Oleh karena itu, penanganan masalah ini memerlukan kerjasama antara pemerintah daerah dan pusat.
Dampak dari meluapnya Sungai Tuntang cukup signifikan, dengan 2.662 rumah warga terendam di 32 desa di 12 kecamatan. Selain itu, 6 unit fasilitas pendidikan juga terdampak, mengakibatkan siswa diliburkan sementara. Luas lahan pertanian yang terendam mencapai 58 hektare.
Untuk membantu para korban banjir, berbagai bantuan telah mulai disalurkan. Bantuan tersebut meliputi makanan anak, makanan siap saji, peralatan evakuasi seperti tenda, selimut, kasur, serta peralatan pendukung lainnya seperti mobil cabin dan perahu.
Nana Sudjana menambahkan, bantuan dari berbagai instansi seperti Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten Grobogan sudah mulai tiba. Dapur umum juga telah beroperasi untuk memasak makanan yang akan disalurkan kepada masyarakat terdampak.
Situasi ini menunjukkan pentingnya koordinasi antarinstansi dan kerjasama antara pemerintah daerah dan pusat dalam menangani bencana alam seperti banjir. Langkah-langkah cepat dalam tanggap darurat dan perencanaan jangka panjang yang matang akan menjadi kunci dalam mengurangi dampak dan risiko banjir di masa mendatang.
(*)