Pandemi virus corona berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat. Pada saat pandemi terjadi, sebagian orang lebih banyak beraktivitas di dalam rumah untuk menghindari penyebaran virus corona. Sebagai dampaknya, aktivitas konsumsi di berbagai tempat menjadi terbatas karena akses keluar masuk kota tidak diizinkan. Sejumlah pelaku UMKM mengaku merugi saat pandemi sekarang. Di Kudus sendiri, pemilik UMKM Muria Farm mengaku merugi dengan diterapkannya sosial distancing dan segala aktivitas dibatasi.
“Sebelum pandemi, omzet dari penjualan selada hidroponik ini kurang lebih sekitar 40 hingga 50 juta. Akan tetapi, dua sampai tiga bulan awal adanya pandemi ini, ya sekitar bulan Maret, April, Mei itu omzet turun drastis sampai 80%”, kata Deni, pemilik Muria Farm.
Mengingat pandemi ini tidak dapat dipastikan kapan berakhirnya, maka dalam rangka pengabdian masyarakat, mahasiswa UIN Walisongo bantu kenalkan startup atau e-commerce seputar dunia pangan kepada Deni, pemilik UMKM selada hidroponik. Melalui media digital, pelaku UMKM dapat memasarkan selada hidroponiknya secara online. Produsen dan konsumen dapat saling memberikan keuntungan tanpa perlu bertatap muka secara langsung untuk melakukan transaksi.
Seperti yang dikutip dari aqi.co.id, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menggandeng 7 startup di sektor pangan dalam upayanya untuk mendorong digitalisasi UMKM sehingga lebih banyak UMKM yang terhubung dalam ekosistem digital. Hal ini sebagai tindak lanjut adanya dari FAO (Food and Agriculture Organization) yang memprediksi bahwa Indonesia akan mengalami krisis pangan pada masa mendatang. Oleh karena itu, transformasi digital UMKM sektor pangan harus segera dilakukan.
Maka dari itu, dalam melakukan pengabdiannya, mahasiswa KKN mencoba memperkenalkan startup di sektor pangan. Dan startup atau e-commerce yang diperkenalkan di sini adalah sayurbox dan instagram. Akan tetapi, pemilik UMKM mengatakan belum terpikir untuk menggunakan media digital sebagai media penjualan, hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan SDM untuk mengelola sisitem e-commerce dan juga kurangnya waktu yang dimiliki pemilik UMKM. Maka dari itu, dalam pengabdiannya mahasiswa KKN menyarankan untuk menambah satu pekerja lagi (yang memiliki kemampuan mengelola media digital).