Penulis : May Shinta Rachmawati
Memasuki era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari, perkembangan teknologi komunikasi seperti internet memudahkan manusia untuk memperoleh informasi begitu cepat, era globalisai bagi orang tertentu merupakan peluang terbesar untuk memperoleh kesuksesan, di sisi lain globalisasi merupakan suatu hal yang menakutkan.
Permasalahan bangsa Indonesia begitu kompleks. Pada saat ini salah satu tantangan terberat bangsa Indonesia bagaimana mempersiapkan generasi muda agar mampu bersaing dalam era global. Salah satunya yaitu permasalahan pengangguran semakin meningkat, karena lapangan pekerjaan semakin sempit dan perekonomian nasional juga kurang menggairahkan. Hal ini terbukti masih banya demonstrasi para buruh menuntut kenaikan UMR (Upah Minimum Regional) dan agar perusahaan tidak melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Jiwa wirausaha harus ditanamkan oleh para orang tua dan sekolah ketika anak-anak mereka dalam usia dini dan usia sekolah dasar.
Kewirausahaan tenyata lebih kepada menggerakkan perubahan mental. Jadi tak perlu dipertentangkan apakah kemampuan wirausaha itu berkat adanya bakat atau hasil pendidikan.
Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu program pemerintah khususnya Kementrian Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.
Pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek yaitu:
1. Pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam mata pelajaran
2. Pendidikan kewirausahaan dalam kegiatan ekstrakurikuler
3. Pendidikan kewirausahaan melalui pengembangan diri
4. Perubahan pelaksanaan embelajaran kewirausahaan dari teori ke praktik
5. Pengintegrasian pendidikan kewirausahaan ke dalam bahan/buku Ajar
6. Pengintegrasian pendidikan kewirausahaan melalui kultur sekolah
7. Pengintegrasian pendidikan kewirausahaan melalui muatan lokal
8. Memupuk jiwa kewirausahaan anak sejak dini
Pendidikan kewirausahaan yang diajarkan sejak Sekolah Dasar (SD) bisa mengubah tipe pendidikan nasional yang sudah terlanjur ‘birokrasi minded’ karena terlalu difokuskan untuk mencetak generasi baru yang hanya untuk mengisi kantor-kantor saja. Dengan fakta angka pengangguran terdidik yang makin melonjak dari tahun ke tahun, kini tipe pendidikan ‘birokrasi minded’ tidak layak dibiarkan terus-menerus. Sekarang saatnya anak-anak sejak SD diajari untuk mengenal berbagai jenis kewirausahaan, sebagai alternatif menghadapi masa depan di luar cita-cita sebagai pegawai kantor. Fakta menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan di kantor selalu terbatas, sebaliknya peluang kerja di luar kantor terbuka lebar untuk semua generasi
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat peserta didik untuk berwirausaha, diantaranya:
1. Kemauan. Adanya kemauan menyebabkan seseorang mampu untuk melakukan tindakan untuk mencapai tujuan tetentu. Dengan adanya kemauan seseorang untuk mencoba berwirausaha merupakan suatu hal baik
2. Ketertarikan. Saat ada ketertarikan dari diri seseorang maka ada daya juang untuk meraihnya. Dalam hal ini adalah ketertarikan untuk mau berwirausaha, maka siswa mempunyai minat untuk berwirausaha.
3. Lingkungan Keluarga, berkaitan dengan lingkungan keluarga, peran keluarga sangat penting dalam menumbuhkan minat anak. Orang tua merupakan pendidikan pertama dan sebaai tumpuan dalam bimbingan kasih sayang yang utama. Maka orang tua banyak memberikan pengaruh dan waena kepribadian terhadap seorang anak. Dengan demikian, pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga, maka pengaruh di lingkungan keluarga terhadap anak dapat mempengaruhi apa yang diminati oleh anak.
4. Lingkungan Sekolah, pendidikan disekolah menjadi tanggung jawab guru. Jadi pada dasarnya yang berpengaruh terhadap perkembangan siswa yaitu proses pendidikan disekolah sebagai bekal untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat. Seorang guru dalam proses pendidikan dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam menumbuhkan minat.
Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi besarnya minat yang timbul dari dalam maupun luar diri siswa terhadap sesuatu yaitu minat berwirausaha.