Pasca Banjir, Waspada Penyebaran Penyakit Leptospirosis yang Disebabkan Kencing Tikus
PatiNews.Com – Kota, Awal tahun ini sebagian wilayah Pati terkena musibah banjir diantaranya wilayah Kayen, Dukuhseti dan Tayu. Banyak dampak yang terjadi selama banjir seperti DBD, Leptospirosis dan diare yang dapat terjadi selama banjir maupun sesudah banjir.
Menurut Kasi Survailans dan Imunisasi Dinkes Pati Bapak Teguh Asroyo, S,Farm.Apt, MM, saat ini masih banyak warga yang belum mengetahui tentang bahaya penyakit Leptospirosis.
Gejala dan tanda klinis Leptospirosis antara lain: – Demam mendadak > 38o C
- Lemah
- Mata merah
- Kekuningan pada kulit
- Sakit kepala
- Nyeri otot betis
Jika terdapat gejala tersebut, maka segeralah menuju ke Puskesmas / Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Pada hari Senin tanggal 20 Januari 2020 diketahui terdapat korban meninggal dan korban yang dirujuk karena positif terkena penyakit Leptospirosis.
Korban meninggal bertempat tinggal di Desa Jepat Lor Kecamatan Tayu. Wilayah tersebut tidak banjir, namun karena pekerjaan sehari-hari sebagai penjual kelapa maka yang bersangkutan melewati daerah lain yang terkena banjir.
Selain itu terdapat pula korban yang dirujuk bertempat tinggal di Wedarijaksa, Pati. Sebenarnya kasus Leptospirosis dapat terjadi pula pada lingkungan yang tidak terdampak banjir.
Misalnya di daerah Gunungsari pernah ada korban yang terkena penyakit Leptospirosis karena di bagian tubuhnya memiliki luka yang terbuka.
Selain itu ada kasus seperti minuman kaleng di warung, dimana kaleng tersebut kemungkinan terkena kencing tikus lalu mengering dan seseorang bisa terkontaminasi jika meminumnya.
Sementara Ibu Ninik Trisnawati S, SKM. M. Kes selaku Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Pati menjelaskan beberapa cara untuk mencegah penyakit leptospirosis, yaitu antara lain:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum atau sesudah makan serta sesudah bekerja di sawah, kebun, sampah, tanah, selokan, dan tempat yang tercemar lainnya.
- Menutup bagian tubuh yang luka/lecet dengan plester atau perban dan jaga agar tidak terkena air
- Menggunakan alas kaki yang tertutup (sepatu) dan pelindung tangan (sarung tangan) bagi mereka yang berkerja pada tempat yang beresiko tercemar.
(pn/ dok Dinkes Pati).