One Way Nasional Diberlakukan! Strategi Arus Balik Lebaran 2025 Demi Perjalanan Aman & Nyaman
Semarang, 7 April 2025 – Dalam upaya mengelola arus balik Idulfitri 2025 yang diprediksi akan memuncak, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bersama para stakeholder Operasi Ketupat 2025 secara resmi memberlakukan sistem one way nasional mulai dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung hingga KM 70 Tol Cikampek. Seremoni pelepasan kendaraan (flag off) dilangsungkan pada Minggu (6/4/2025) di KM 414 Kalikangkung, dan dihadiri oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho, Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono, serta Direktur Utama PT Jasa Marga Subakti Syukur.
One Way Nasional: Hasil Evaluasi dan Langkah Antisipatif
Kapolri mengungkapkan bahwa pemberlakuan sistem satu arah ini adalah hasil evaluasi bersama lintas instansi berdasarkan peningkatan volume kendaraan yang mencapai lebih dari 8.000–9.000 kendaraan per jam. Untuk mendukung kelancaran lalu lintas, sistem ini dilanjutkan dengan contra flow dua lajur hingga KM 36, dan satu lajur dari KM 36.
“Jika ternyata strategi ini belum cukup mengurai kemacetan, kami sudah siapkan opsi tambahan seperti penggunaan tol Cisumdawu, bahkan kemungkinan penggratisan tarifnya,” jelas Kapolri.
Kementerian Perhubungan: 55 Persen Kendaraan Sudah Kembali
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menambahkan, saat ini sekitar 55 persen dari total 2,2 juta kendaraan sudah kembali dari kampung halaman, menyisakan sekitar satu juta kendaraan yang masih akan bergerak. Ia optimis sistem satu arah nasional akan efektif mengurai sisa arus balik.
Dudy juga menegaskan bahwa jalur arteri masih dalam kondisi memadai dan lebih difokuskan untuk arah barat ke timur. Sementara itu, tol fungsional Japek II Selatan telah disiapkan untuk mengurai arus dari Cipularang.
Keselamatan Pemudik Jadi Prioritas Utama
Aspek keselamatan menjadi perhatian serius. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bahwa kecelakaan menjadi masalah kesehatan terbesar selama arus mudik, meskipun data menunjukkan penurunan sebesar 12 persen untuk insiden dan 88 persen untuk fatalitas di jalur tol.
Ia menyarankan pengemudi untuk istirahat setiap empat jam sekali selama 15–30 menit guna mencegah kelelahan (fatigue) yang kerap menjadi penyebab utama kecelakaan.
Jasa Raharja: Perjalanan Aman Dimulai dari Pengemudi yang Siap
Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono menekankan pentingnya kesiapan kendaraan dan pengemudi. “Kalau perjalanan jauh, sebaiknya ada dua pengemudi agar bisa bergantian. Jika lelah, segera istirahat di rest area atau pos pelayanan terpadu yang telah kami sediakan di berbagai titik,” ujarnya.
Sebagai bagian dari sinergi BUMN dalam Operasi Ketupat 2025, Jasa Raharja berkomitmen tidak hanya dalam memberikan perlindungan dasar, tapi juga aktif dalam upaya preventif dan preemtif menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.