Miliki 60 Km Pantai, Pati Dipilih Jadi Peserta Sekolah Lapang Cuaca Nelayan BMKG
TAYU, PATINEWS.COM
Kabupaten Pati terpilih menjadi peserta Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) oleh BMKG (Badan Meteorologi dan Geofisika), hal ini tak lain karena Kabupaten Pati memiliki ribuan masyarakat nelayan dan letak geografis yang strategis, maka kebutuhan informasi cuaca untuk kegiatan perikanan dan kelautan sangat dibutuhkan.
Pati memiliki pantai yang membentang sepanjang ±60 Km dengan lebar 4 mil yang diukur dari garis pantai ke arah laut, kemudian sumberdaya perikanan air payau berupa tambak seluas ±10.329 Ha yang terdapat di sepanjang pesisir dan sumberdaya perikanan air tawar di Kabupaten Pati juga semakin berkembang, BMKG perlu memberikan wawasan dan pemahaman Informasi cuaca maritim dan tinggi gelombang kepada para stakeholder terkait, khususnya kepada pelaku perikanan dan para nelayan. Maka BMKG melaksanakan Kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Tahun 2022 di Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan di Pendopo Kec.Tayu Kabupaten Pati dan diikuti oleh nelayan sekitar.
Ditandai dengan memukul Gong oleh H.Sudewo, S.T., M.T. Komisi V DPR-RI didampingi Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc. Ph.D membuka Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Rabu (10/8/22) Tahun 2022 di pendopo Kecamatan Tayu Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
H.Sudewo, S.T., M.T. mengungkapkan maksud dan tujuan dilaksanakanya SLCN adalah untuk dapat mengetahui informasi, kondisi cuaca, tinggi gelombang dilaut dan lokasi titik keberadaan ikan.
“Tujuanya adalah nelayan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam mencari ikan, akan sangat efektif utuk nelayan dalam melaut mencari titik keberadaan ikan karena ikan akan dapat di ketahui lokasinya, jadi tidak perlu berspekulasi muter2 mencari ikan dan dapat mengurangi resiko kecelakaan yang tinggi dalam mencari ikan di laut,” terang H.Sudewo DPR-RI Komisi V.
Sementara itu Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc. Ph.D menjelaskan nelayan di Kabupaten Pati perlu mendapatkan informasi dengan cepat dan dapat segera disebarluaskan, namun informasi juga harus dapat dipahami oleh pengguna yaitu nelayan. Tujuan dilaksanakan kegiatan SLCN untuk membekali pengetahuan nelayan, cara memahami informasi tentang cuaca dan gelombang agar mereka tahu kapan boleh melaut dan kapan tidak boleh melaut karena gelombang tinggi, dan zona mana ikan tangkapnya ada disitu.
“Jadi bisa menghindari jika ada grlombang tinggi maka akan semakin produktif selamat dan sejahtera dan itu sesuai dengan arahan Bp.Sudewo yang selalu mengingatkan BMKG itu harus membumi, jangan hanya mengejar teknologi maju tapi rakyatnya pada kecelakaan, jadi kami akan berusaha terus meningkatkan layanan sampai ke masyarakat agar masyarakat terus mendapatkan manfaat,” urai Dwikorita Karnawati.
Setelah membuka kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Pendopo Kecamatan Tayu, H.Sudewo, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan rombongan melanjutkan kegiatan dengan menanam pohon dibantaran tanggul Sungai Silugonggo yang terletak di Desa Sambiroto Kecamatan Tayu Kabupaten Pati Jawa Tengah “Sinergitas BMKG dengan DPR-RI untuk Mendukung Kelestarian Lingkungan Hidup”.
(*pn/wk)