Menguatkan Inklusi dengan Sourcing Tenaga Kerja Disabilitas untuk Masa Depan Lebih Setara
Rembang – Riski Ramadhan, seorang peserta magang MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat) di Alfamart, berhasil menunjukkan dedikasi dan inovasinya dalam mendorong inklusi di dunia kerja. Riski, yang magang di divisi Recruitment and Selection Specialist, telah mencapai prestasi yang menginspirasi dengan sukses merekrut crew disabilitas untuk posisi crew store dan helper di beberapa gerai Alfamart.
Sebagai salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia, Alfamart terus berupaya menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan setara. Melalui program magang ini, Riski mendapat tanggung jawab langsung untuk terlibat dalam proses sourcing tenaga kerja, khususnya dari kalangan penyandang disabilitas. Dengan semangat dan kepekaan sosialnya, Riski tidak hanya merekrut kandidat terbaik, tetapi juga memastikan mereka mendapatkan dukungan yang sesuai untuk berkembang di lingkungan kerja.
“Saya percaya bahwa setiap individu, termasuk penyandang disabilitas, memiliki potensi yang luar biasa jika diberikan kesempatan yang setara. Proses ini bukan hanya tentang mencari tenaga kerja, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif,” ujar Riski saat diwawancarai.
Dalam proses sourcing ini, Riski berkolaborasi dengan berbagai lembaga komunitas disabilitas dan menggunakan pendekatan personal untuk memahami kebutuhan serta potensi para kandidat. Ia juga terlibat dalam pelatihan awal bagi crew disabilitas, memastikan mereka merasa nyaman dan siap menjalankan peran mereka sebagai crew store dan helper.
Salah satu hasil dari usahanya adalah keberhasilan penempatan seorang crew disabilitas di salah satu gerai Alfamart di Rembang. PIC Recruitment Alfamart Branch Rembang mengungkapkan apresiasinya terhadap upaya Riski. “Kami melihat bagaimana Riski membawa perspektif baru dalam proses rekrutmen. Upayanya dalam memberikan peluang bagi penyandang disabilitas telah memberikan dampak positif, baik bagi perusahaan maupun komunitas sekitar,” kata sang PIC.
Keberhasilan Riski dalam program magangnya di Alfamart membuktikan bahwa dunia kerja yang inklusif bukan hanya sekadar wacana, melainkan dapat diwujudkan melalui tindakan nyata. Dengan memberikan peluang kepada penyandang disabilitas, perusahaan tidak hanya mendukung inklusi sosial, tetapi juga mendapatkan tenaga kerja yang berdedikasi dan loyal.
“Ini baru langkah awal, dan saya berharap apa yang telah dilakukan selama program magang ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk terus membuka pintu kesempatan bagi teman-teman disabilitas. Inklusi adalah kunci untuk masa depan yang lebih setara dan berkelanjutan,” tutup Riski penuh semangat.