Seniwati, Tim KKN MDR Saptadasa IPMAFA 2020
Penyebaran virus corona yang kian merajalela telah berpengaruh di banyak aspek kehidupan manusia, tak terkecuali aspek keuangan. Bagaimana tidak, pandemi Covid-19 ini membuat manusia harus mengurangi mobilitas sosialnya. Hal itu terjadi akibat adanya kebijakan PSBB dari pemerintah. Dengan berkurangnya mobilitas berarti aktivitas manusia juga berkurang yang ujung-ujungnya berimbas pada terganggunya putaran roda ekonomi. Banyak perusahaan yang menghentikan kegiatan produksinya, bahkan sebagiannya nyaris bangkrut, mulai dari sektor industri hingga sektor pariwisata, termasuk juga sektor informal. Konsekuensinya banyak karyawan yang harus rela di PHK.
Dampak yang paling nyata dari kondisi tak menentu seperti ini bagi sebagian besar orang adalah adanya penurunan pendapatan. Dengan pandemi yang masih belum jelas ujungnya dan sumber-sumber pendapatan mulai menyempit, maka kita dituntut untuk pandai-pandai menyiasati keuangan, agar kita dapat bertahan dan mampu melalui masa-masa sulit ini dengan baik. Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menyikapi kondisi keuangan di masa pandemi ini:
• Periksa Ulang Sumber Penghasilan Kita
Di masa sulit seperti ini, kita harus realistis dalam hal keuangan, jika salah perhitungan ekonomi keluarga bisa roboh. Hal yang sangat penting untuk dilakukan adalah memeriksa kembali sumber-sumber pendapatan yang masih bisa kita andalkan. Tujuannya untuk menyesuaikan pengeluaran.
• Hitung Ulang Pengeluaran Kita
Berhemat adalah solusi paling realistis menyikapi kelesuan ekonomi yang sedang terjadi, apalagi kita tidak pernah tau sampai kapan kondisi ini akan berlangsung. Pangkas pengeluaran-pengeluaran yang tidak mendesak dan jika memungkinkan sisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung.
• Siapkan dana Darurat
Dana darurat adalah sebagian dana tabungan yang disimpan terpisah dari tabungan utama dan tidak akan dipergunakan kecuali situasi darurat. Sekecil apapun penghasilan kita, usahakan untuk menyisihkannya untuk dana darurat, karena ini bisa membantu kita menghadapi situasi sulit. Dengan adanya dana darurat maka kita tidak akan mudah panik menghadapi situasi-situasi yang diluar kontrol kita. Apalagi situasi pandemi seperti ini menuntut kita untuk senantiasa fit, baik dari sisik fisik maupun psikis. Dengan fisik dan psikis yang sehat maka imunitas tubuh kita pun juga meningkat sehingga kita tidak akan mudah terserang penykit.
• Hindari Utang
Salah satu solusi bertahan di masa sulit seperti ini adalah dengan cara menghindari hutang. Terkadang ketika penghasilan sedang menurun sementara daftar kebutuhan tetap banyak, kita lantas tergoda untuk meminjam uang. Mungkin itu tampak seperti solusi yang masuk akal, tapi itu justru akan memberatkan keuangan kita. Disiplinlah dengan keungn kita.
• Hidup dengan lebih sederhana
Mungkin untuk sebagian orang, membedakan antara keinginan dan kebutuhan itu mudah, tapi untuk sebagian yang lain itu adalah perkara yang sangat sulit untuk dikerjakan. Situasi pandemi ini menawarkan peluang kepada kita untuk belajar hidup lebih sederhana. Dengan berhenti bersikap boros yaitu menahan segala keinginan yang tidak perlu untuk lebih berfokus pada kebutuhan primer kita.
Meski sudah hampir setahun kita dilanda pandemi dan mungkin selama itu pula kita hanya termangu menanti kapan semua ini akan berlalu untuk memulai lagi kehidupan normal seperti sedia kala. Sementara menunggu yang tidak pasti ini, alangkah baiknya jika kita mulai menata hidup kita, mencoba beradaptasi dengan keadaan yang ada. Tidak ada kata terlambat untuk memulai suatu kebaikan. Dengan persiapaan yang baik kita tidak akan gagap apalagi frustasi. Justru dengan adanya pandemi ini kita jadikan momentum untuk menggali dan memaksimalkan potensi terbaik dari diri kita untuk meraih setiap peluang yang ada.