Kolaborasi Pemerintah dan Tokoh Agama, Langkah Baru Atasi Stunting di Pati
PATI, PATINEWS.COM
Sekretaris Daerah Kabupaten Pati, Jumani, menegaskan pentingnya perubahan perilaku masyarakat sebagai langkah utama dalam percepatan penurunan angka stunting. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Penurunan Stunting Lintas Agama Kabupaten Pati, yang berlangsung di Ruang Pragola, Setda Kabupaten Pati, pada Senin (18/11).
Rapat ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kabag Kesra Setda Pati, perwakilan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati, Dinas Kesehatan, Satgas Percepatan Penurunan Stunting, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pati, FKUB tingkat kecamatan, serta sejumlah undangan lainnya.
Jumani menjelaskan bahwa stunting merupakan permasalahan nasional yang memerlukan perhatian serius. Kabupaten Pati sendiri telah membentuk tim khusus untuk mengatasi isu ini.
“Pada Rabu, 13 November 2024 lalu, Kabupaten Pati berhasil meraih penghargaan Juara II se-Jawa Tengah dalam penanganan stunting, dari total 35 kabupaten/kota,” ungkapnya.
Meski demikian, Jumani mengingatkan bahwa perjuangan belum selesai. Target penurunan stunting nasional tahun ini adalah 14%, sementara angka stunting di Kabupaten Pati masih berada pada 18%.
“Ini berarti kita harus bekerja lebih keras untuk mencapai target nasional,” tegasnya.
Jumani juga menyoroti capaian Kabupaten Pati pada tahun lalu, yang berhasil menurunkan angka stunting sebesar 4,5%.
“Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Kita harus terus mendorong upaya yang lebih maksimal untuk menurunkan angka ini secara signifikan,” tambahnya.
Tujuan utama rapat koordinasi ini adalah merumuskan langkah strategis untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam menghadapi masalah stunting.
“Perubahan perilaku sangatlah penting, karena stunting bukan hanya soal gizi, tetapi juga berkaitan dengan pernikahan dini dan rendahnya tingkat pendidikan,” jelas Jumani.
Ia juga berharap organisasi keagamaan dapat mengambil peran lebih aktif, khususnya dalam mencegah pernikahan dini.
“Melalui kegiatan keagamaan, kita bisa memberikan edukasi tentang pentingnya menunda pernikahan hingga usia yang tepat,” katanya.
Jumani optimis bahwa dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, Kabupaten Pati dapat mempercepat upaya penurunan angka stunting. Forum komunikasi ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi efektif untuk mencapai target tersebut.