Pati, 29 Juli 2023. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) di Desa Tayukulon telah mencapai hasil yang menggembirakan dalam upaya penurunan angka stunting di wilayah tersebut. Dalam program yang berlangsung selama satu minggu, mahasiswa dari berbagai jurusan bekerja sama untuk memberikan edukasi dan langkah konkrit kepada masyarakat terkait pola asuh, gizi anak, serta pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada anak-anak.
Kegiatan ini merupakan hasil survei awal yang telah dilakukan sejak tanggal 7 Juli 2023 di Puskesmas Tayu 2 dan berdiskusi dengan dosen pembimbing lapangan serta kader kesehatan anak. Diskusi ini mendorong keputusan dari para mahasiswa KKN untuk melaksanakan sosialisasi dan tindakan lainnya guna mengatasi stunting. Lalu, kegiatan ini dilaksanakan dengan pendekatan door-to-door, yang mana mahasiswa mendatangi rumah-rumah warga untuk memberikan edukasi secara psikologis terkait pola asuh dan tips stimulasi perkembangan anak kepada orang tua. Mahasiswa psikologi memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai pentingnya interaksi positif, pendekatan psikologis yang baik, serta stimulasi yang tepat bagi perkembangan anak.
“Tahap awal ini sangat penting, karena membangun kesadaran dan pengetahuan orang tua tentang cara mendukung perkembangan anak secara holistik. Dengan pendekatan yang penuh pengertian, kami berusaha menghilangkan stigma dan memberikan dukungan kepada para orang tua,” ungkap Naomi Athira Khansa, salah satu anggota tim KKN.
Tak hanya itu, mahasiswa kedokteran juga turut berperan dalam program ini. Kegiatan dimulai dengan penyuluhan mengenai apa itu stunting, dampak yang ditimbulkan, serta penyebabnya dari segi kesehatan. Mereka juga memberikan edukasi mengenai gizi anak stunting dengan memberikan jadwal makan yang seimbang dan memberikan saran tentang jenis makanan yang harus dikonsumsi guna mendukung pertumbuhan optimal anak. Edukasi ini mencakup penjelasan tentang pentingnya protein, vitamin, dan mineral dalam makanan anak.
“Kami berfokus pada edukasi gizi yang tepat sesuai usia anak. Dengan memberikan panduan jadwal makan dan informasi tentang jenis makanan bergizi, kami berharap dapat membantu orang tua dalam menyusun pola makan yang mendukung pertumbuhan anak secara optimal,” kata Yasmin Leonita Zahra, mahasiswa Kedokteran Undip.
Langkah konkrit lainnya adalah pemberian Pangan Tambahan (PMT), berupa biscuit dan susu kepada anak-anak yang diberikan selama 1 minggu yang dimulai pada tanggal 17 Juli 2023. Tim KKN memberikan PMT ini dengan memastikan asupan gizi yang diperlukan oleh anak-anak yang berisiko stunting tercukupi. Hasilnya, setelah satu minggu program berjalan, terlihat peningkatan yang menggembirakan pada berat badan dan tinggi badan anak-anak di Desa Tayukulon.
Setelah periode pemberian PMT, tim KKN melakukan observasi mendalam terhadap faktor-faktor penyebab stunting pada anak-anak tersebut. Dalam waktu 2 hari, tim melakukan kunjungan kembali untuk berdiskusi dengan orang tua mengenai faktor-faktor apa yang dapat menyebabkan anak-anak mengalami stunting. Saran-saran mengenai tindakan yang harus diambil selanjutnya juga diberikan kepada para orang tua.
Pada hari ke-7, tepatnya tanggal 25 Juli 2023, tim KKN melakukan observasi terakhir dengan melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan pada 7 anak yang telah diobservasi sebelumnya. Hasil yang diperoleh sangatlah mengejutkan, terjadi kenaikan berat badan dan tinggi badan anak-anak secara signifikan. Bahkan beberapa anak menunjukkan peningkatan yang cukup besar, ditandai dengan kurva pertumbuhan yang berubah dari warna merah menjadi kuning.
“Sebagai mahasiswa Matematika, kami memiliki peran penting dalam menganalisis data hasil pengukuran. Kami mengambil pendekatan statistik untuk melihat apakah ada perubahan yang signifikan dalam berat badan dan tinggi badan anak-anak setelah pemberian PMT,” ungkap Nadia Cipta Anggraini, salah satu anggota tim KKN.
Selain pemberian PMT, tim KKN juga memberikan stimulasi kepada anak-anak yang mengalami stunting. Mainan yang diberikan telah disesuaikan dengan perkembangan masing-masing anak. Hal ini bertujuan untuk merangsang perkembangan anak agar dapat sesuai dengan usianya.
“Kami sangat bersyukur melihat hasil nyata dari program ini. Anak-anak yang awalnya mengalami masalah pertumbuhan, kini mengalami peningkatan berkat perhatian dari tim KKN Undip. Langkah edukasi dan pemberian PMT telah membawa perubahan positif dalam kondisi kesehatan anak-anak kami,” ujar Bapak Aries Junaidi, Kepala Desa Tayukulon.
Program mahasiswa KKN Undip di Desa Tayukulon memberikan contoh nyata bagaimana kolaborasi lintas jurusan dalam sebuah tim dapat memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengatasi masalah angka stunting dan permasalahan kesehatan lainnya. Dengan pendekatan holistik dan kerjasama yang baik, perubahan positif adalah sesuatu yang dapat dicapai.