Patinews.com – Margoyoso, (Kamis, 23 Februari 2017) Bertempat di Pondok pesantren Kulon Banon Kajen Margoyoso, telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi dari Kementrian Pertahanan RI melalui Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) dengan tema “Sosialisasi Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara” yang di ikuti oleh ratusan santri.
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Kolonel Arif Wahyu, Kolonel Muchtar, Bupati Pati, Dandim Pati, Kepala Kemenag (Mudakir), Muspika Kecamatan Margoyoso dan Pengasuh Ponpes Kulon Banon Kajen.
Dalam sambutannya, Bupati Pati, Haryanto SH MM mengatakan, “Pertama-tama saya ucapkan selamat datang Bapak bu dari Dirjenpothan RI di Kabupaten Pati, selaku Pemerintah Daerah kami menyambut dan mengapresiasi Kementerian Pertahanan RI dalam hal ini Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan, sehingga acara ini bisa terselenggara di Kabupaten Pati”.
“Kegiatan ini merupakan upaya yang sangat positif sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan bela negara dan rasa cinta terhadap tanah air, khususnya untuk menggali potensi Sumber Daya Nasional dari lingkungan Ponpes guna turut andil dalam mempertahankan kedaulatan NKRI secara optimal, sehingga tetap kokoh berdiri lebih maju dan sejahtera”.
Seperti kita ketahui bersama, bahwa Indonesia merupakan sebuah Negara yang dianugerahi potensi kekayaan sumber alam yang luar biasa. Hal ini yang menjadikan negara kita mempunyai daya tarik yang kuat terhadap bangsa lain, ingin banyak negara juga ingin terhadap bangsa kita.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, tehnologi, komunikasi dan informasi, ancaman terhadap kedaulatan negara menjadi semakin kompleks dan multidimensial.
Hal itu bisa dikategorikan sebagai karena konflik terbuka atau perang konvensional sangat kecil kemungkinannya namun harus selalu diantisipasi Ancaman nyata yang setiap saat akan bisa terjadi, dan sulit untuk diprediksi saat ini yaitu terorisme dan radikalisme, Bencana, serangan Cyber dan spionase serta penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Untuk itu, diperlukan pertahanan yang kokoh dari semua komponen bangsa untuk menghadapi berbagai ancaman yang ada, baik dari internal maupun eksternal bangsa ini.
ISIS menjadi salah satu kelompok radikal yang berbahaya karena kemampuan menjaring anggota asing dari berbagai negara, termasuk muslim fanatik di Indonesia dan pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan yang banyak dimanfaatkan oleh kelompok radikal seperti ini untuk merekrut anggota baru.
Jadi kegiatan seperti ini harus dipandang secara positif oleh kalangan pondok pesantren, bukan dipandang sebagai upaya intimidasi terhadap lingkungan Ponpes melainkan harus diapresiasi sebagai upaya mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dirjen Pothan dalam paparannya menyampaikan, “Pada saat ini Indonesia mengunakan pertahanan negara menggunakan sistim pertahanan semesta. Komponen cadangan negara merupakan salah satu wadah dan bentuk keikutsertaan warga negara serta sarana dan prasarana nasional dalam usaha pertahanan negara dan menghadapi ancaman militer”.
Sambutan Pengasuh Ponpes Kulon Banon (Gus Faisol) yang intinya menyampaikan, “Pondok ini merupakan salah salah satu pondok yang ikut memperjuangan kemerdekaan Indonesia melawan Belanda. Semoga lulusan santri dari pondok ini mempunyai SDM yang tinggi dan bisa mengisi kemerdekaan ini dengan baik”. (Patinews.com/ hd)